Partai akan melemah jika akuntabilitas diabaikan apalagi di Indonesia masih belum jelas tentang akuntabilitas di lingkungan partai.

Malang (ANTARA News) - Doktor Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dr Masiyah Kholmi mengungkapkan bahwa partai politik (Parpol) masih minim akuntabilitas keuangan termasuk pelaporan dana kampanye.

"Hasil penelitian yang kami lakukan dengan responden mahasiswa maupun konstituen parpol di Jombang menunjukkan jika akuntabilitas parpol masih rendah, sehingga wajar kalau kinerja Parpol masih kurang optimal," katanya di Malang, Kamis.

Penilaian itu terungkap dalam penelitian Masiyah yang berjudul "Tafsir Sosial atas Konsep Akuntabilatas Partai Politik dengan Pendekatan Hermeneutika" pada salah satu Parpol di Jombang.

Menurut dia, ada enam kategorisasi bentuk akuntablilitas pada Parpol saat Pilkada. Tiga diantaranya untuk masa pemilihan kepala daerah (Pilkada) dan tiga lainnya pascapilkada.

Tiga kategori pada masa pilkada adalah akuntabilitas kualitas kandidat, dana kampanye dan legal. Sedangkan pascapilkada akuntabilitas moral, keuangan dan politik.

Selain menyoroti rendahnya akuntabilitas Parpol, Masiyah juga menawarkan solusi pemahaman baru terhadap akuntabilitas Parpol dalam konteks Pilkada.

Menurut dia, bingkai amanah diyakininya dapat menjadi metafora yang melahirkan inspirasi dalam memperluas konsep akuntabilitas yang selama ini mengakar pada dimensi materi menjadi dimensi moral spiritual.

Metafora ini, katanya, sebenarnya diturunkan dari aksioma yang mengatakan bahwa pada dasarnya manusia berfungsi sebagai khalifatullah fil ardh (wakil Allah di muka bumi). Metafora itu diskemakan dalam bentuk segitiga hubungan antara Allah, manusia dan alam.

Dengan demikian, lanjutnya, dimensi hubungan manusia dengan Tuhan merupakan akuntabilitas moral dan spiritual. Sementara dimensi hubungan manusia dengan manusia adalah akuntabilitas kualitas kandidat, legal dan politik serta keuangan, sedangkan manusia dengan alam diwujudkan dalam akuntabilitas ekosistem.

Lebih lanjut ia mengatakan, akuntabilitas tidak berada dalam sebuah ruangan kosong, hal ini tercermin dari kualitas sebuah partai. Begitu juga dengan akuntabilitas partai yang harus dibedakan antara internal dan eksternal.

"Partai akan melemah jika akuntabilitas diabaikan apalagi di Indonesia masih belum jelas tentang akuntabilitas di lingkungan partai, akuntabilitas internal adalah akuntabilitas yang mengarah kepada tanggung jawab kinerja anggota partai politik, sedangkan akuntabilitas eksternal adalah pertanggungjawaban partai politik kepada masyarakat luas," tegasnya.
(T.E009) (ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011