Kami berambisi untuk bisa menemukan cadangan baru melalui aktivitas pengeboran sumur pengembangan
Pelalawan (ANTARA) - Perusahaan migas PT Energi Mega Persada (EMP) Bentu Limited optimistis tahun ini mampu mencapai target produksi gas sebesar 96,5 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

General Manager EMP Bentu Limited Tri Firmanto mengatakan pihaknya telah menyusun program untuk melakukan pengeboran dua sumur pengembangan sepanjang 2022.

"Kami berambisi untuk bisa menemukan cadangan baru melalui aktivitas pengeboran sumur pengembangan," ujarnya di Pelalawan, Riau, Senin.

Sepanjang 2021, rata-rata produksi harian Blok Bentu sebesar 81,4 MMSCFD atau setara dengan 14.535 barel minyak per hari (BOPD) melalui 16 sumur.

Produksi gas Blok Bentu saat ini diserap oleh PT PLN (Persero) dan Refinery Unit (RU) II Dumai yang dimiliki oleh PT Pertamina (Persero), serta salah satu produsen pulp and paper terbesar di Indonesia yang berlokasi di Provinsi Riau. Saat ini, PLN menyerap sebesar sekitar 30 standar kaki kubik per hari setara dengan kebutuhan sekitar 30 persen kelistrikan di Provinsi Riau.

Selain itu, gas dari Blok Bentu juga dimanfaatkan untuk jaringan gas kota di Pekanbaru untuk sekitar 10.000 rumah tangga dan jaringan gas kota di Dumai untuk sekitar 5.300 rumah tangga.

Produksi Blok Bentu menjadi tulang punggung produksi gas untuk kelistrikan dan industri di Provinsi Riau dan sekitarnya.

"Kami berharap kontribusi lifting dari Blok Bentu dapat terus meningkat menjadi 130 MMSCFD pada 2023, lalu bertambah lagi menjadi 144 MMSCFD pada 2025," ujar Tri.

Selain aktivitas pengeboran, EMP Bentu juga telah melakukan kegiatan eksplorasi berupa survei seismik dua dimensi sepanjang 191 kilometer dan survei seismik tiga dimensi seluas 551 kilometer persegi.

Kegiatan-kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program pengembangan sebelumnya yang telah selesai pada 2019 berupa pembangunan Segat Gas Plant-2 dan pengeboran tujuh sumur pengembangan yang telah berhasil melipatgandakan kapasitas produksi Blok Bentu dari sebelumnya 60 MMSCFD menjadi 120 MMSCFD dan produksi dari sebelumnya rata-rata sebesar 38 MMSCFD pada 2018 menjadi target 81,4 MMSCFD pada 2021.

Selain itu, kegiatan-kegiatan eksplorasi dan pengembangan yang dilakukan telah berhasil meningkatkan cadangan gas Blok Bentu sebesar 84 milliar standar kaki kubik.

Saat ini, perusahaan yang merupakan bagian dari kelompok usaha Bakrie ini juga dalam proses persiapan untuk pengeboran sumur eksplorasi SP-01. Area prospek eksplorasi ini didapatkan dari hasil akuisisi dan pengolahan data seismik tiga dimensi pada tahun sebelumnya.

Pengeboran sumur eksplorasi SP-01 ini diharapkan dapat membuktikan potensi sumber daya sebesar 50,5 miliar standar kaki kubik dan menambah cadangan gas di Blok Bentu.

"Kegiatan-kegiatan ini kami lakukan selain untuk kepentingan korporasi juga merupakan wujud dari partisipasi dan komitmen EMP dalam mendukung tercapainya target produksi minyak sebesar 1 juta BOPD dan gas sebesar 12 BSCFD pada 2030 yang dicanangkan pemerintah," ucap Tri.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan pihaknya mengapresiasi upaya EMP Bentu yang terus berupaya meningkatkan produksi gas bumi tersebut.

Menurutnya, aktivitas ekplorasi dan eksploitasi itu bagian dari melaksanakan amanat pemerintah terkait produksi 703 ribu BOPD minyak dan 5.800 MMSCF gas bumi sepanjang tahun ini.

“Peningkatan produksi EMP Bentu akan memperkuat neraca gas secara nasional dan mendukung upaya membangun ketahanan energi nasional dan mendukung pula ketersediaan sebagai bahan baku industri pengguna gas," kata Dwi.

Baca juga: Kontrak Blok South CPP dan Blok Liman cetak komitmen 20,3 juta dolar
Baca juga: Realisasi lifting migas 2020 capai 99,1 persen
Baca juga: IATMI rekomendasikan keterbukaan data dan pembiayaan proyek migas

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022