Denpasar (ANTARA News) - Bali menerima kunjungan wisatawan asal Inggris sebanyak 32.129 orang selama caturwulan I-2011, meningkat 46,98 persen dibanding caturwulan yang sama tahun sebelumnya yang hanya 21.859 orang.

"Mereka sebagian besar datang lewat Bandara Ngurah Rai dengan menumpang pesawat yang terbang langsung dari negaranya dan hanya 1.179 orang melalui pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Ir Gede Suarsa MSI, di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan, selama 2010 warga Inggris berliburan ke Pulau Dewata sebanyak 96.412 orang, meningkat 2,77 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 93.688 orang.

Inggris berhasil naik peringkat dari urutan sembilan menjadi posisi ke tujuh dari sepuluh negara terbanyak pemasok turis ke Pulau Dewata, setelah Australia, China, Jepang, Malaysia, Taiwan, dan Korea Selatan.

Gede Suarsa menambahkan, Inggris mampu memberikan kontribusi sebesar 3,78 persen dari total wisman ke Bali sebanyak 848.899 orang selama caturwulan I-2011, meningkat 13,37 persen dibanding caturwulan yang sama tahun sebelumnya yang hanya tercatat 748.754 orang.

Gede Suarsa menambahkan, dari sepuluh negara terbanyak memasok wisman ke Bali, tujuh negara di antaranya mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan tiga negara menunjukkan adanya penurunan.

Ke tujuh negara yang masyarakatnya semakin senang berliburan ke Bali meliputi selain Inggris juga Australia 34,92 persen dari 162.082 orang menjadi 210.903 orang, China 0,19 persen dari 71.052 orang menjadi 71.186 orang dan Malaysia 32,95 persen dari 39.435orang menjadi 52.507 orang.

Selain itu masyarakat Rusia berwisata ke Bali naik 26,74 persen dari 24.970 orang menjadi 31.646 orang, Singapura 42,99 persen dari 21.095 orang menjadi 30.455 orang dan Perancis 15,15 persen dari 25.095 persen menjadi 28.897 orang.

Sedangkan tiga negara yang masyarakatnya berkurang ke Bali meliputi Jepang 21,81 persen dari 44.085 orang pada catur wulan I-2010 menjadi 64.455 orang pada caturwulan I-2011.

Demikian juga masyarakat Taiwan berkurang 10,51 persen dari 44.085 orang menjadi 39.451 orang dan Korea Selatan 1,35 persen dari 37.787 orang menjadi 37.277 orang, ujar Gede Suarsa.

(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011