Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) menyosialisasikan program ke kementerian dan lembaga lain melalui forum Badan Koordinasi Humas di Jakarta, Rabu.
Melalui forum Bakohumas itu diharapkan kementerian dan lembaga lain dapat memahami program yang sedang dilaksanakan KPDT.
"Sehingga bisa ikut berkontribusi menumbuhkan kepedulian masyarakat, pemerintah, dan stakeholder dalam upaya mengembangkan daerah tertinggal menjadi daerah maju," kata Kepala Biro Humas dan Hukum KPDT Sudjio.
Dalam acara tersebut , KPDT menyosialisasikan program pengembangan produk unggulan kabupaten (prukab) yakni program pengentasan daerah tertinggal melalui produk-produk unggulan masing-masing daerah.
Produk unggulan yang mulai diangkat ke permukaan dari daerah tertinggal antara lain rumput laut dari Maluku, produksi dan olahan buah pala dari Papua, serta berbagai komoditas lain.
Dihadirkan sebagai pembicara Asisten Deputi Urusan Pengembangan Komoditi Unggulan Rusnadi Pandjung dan Kepala UKM Center FEUI Nining I Soesilo.
Sekretaris KPDT Lucky H Korah mengatakan, humas kementerian dan lembaga hendaknya turut saling mensosialisasikan program yang dimiliki masing-masing institusi melalui media yang dimiliki sehingga sebaran informasi tersebut semakin luas.
"Apalagi program di KPDT yang diarahkan untuk daerah tertinggal, daerah terluar, dan daerah pascakonflik yang merupakan salah satu prioritas nasional," katanya.
Sementara terkait prukab, Lucky menjelaskan, secara fisik prukab efektif dilaksanakan 2011 di 50 kabupaten tertinggal dan diharapkan pada akhir tahun sudah kelihatan hasilnya.
Namun demikian, kata Lucki, prukab tidak dapat dilakukan hanya oleh satu sektor utama, melainkan memerlukan intervensi berbagai sektor dan pemangku kepentingan.
Misalnya, pengembangan produk kakao dalam satu sistem rantai pasokan tidak dapat dilakukan oleh satu kementerian saja, tetapi perlu didukung kementerian, lembaga, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengintervensi penyediaan infrastruktur, fasilitas pembiayaan, industri pengolahan, pemasaran dan promosi, serta regulasi.
Sementara itu Rusnadi Pandjung dalam paparannya menyatakan penentuan potensi unggulan daerah merupakan upaya untuk menemukan daya ungkit sebagai syarat berjalannya akselerasi pembangunan daerah sekaligus memberikan arah yang jelas bagi pengembangan dan pembangunan daerah yang berpijak pada efisiensi untuk meraih keunggulan komparatif dan kompetitif.
"Melalui kegiatan dan sasaran yang terfokus diharapkan akan terjadi spesialisasi industri pada tiap-tiap wilayah di daerah tertinggal yang selanjutnya akan dapat meningkatkan skala ekonomi dan produktivitas industri yang bersangkutan yang akhirnya meningkatkan daya saing," katanya.
(S024/A011)
Pewarta: Suryanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011