Menyikapi lajunya pertumbuhan penduduk serta dampak yang akan ditimbulkan dari lajunya proses pembangunan, maka seyogyanya program Adiwiyata harus merata diterapkan pada semua jenjang sekolah.

Padang (ANTARA News) - Sukses meraih penghargaan lingkungan tingkat nasional tahun 2011, Pemkot Padang, Provinsi Sumatra Barat bertekad memprogramkan pengembangan sekolah yang berwawasan lingkungan, bersih dan asri.

"Kini baru terlihat pada beberapa sekolah, ke depan Padang akan kembangkan pada 600 sekolah di Kota Padang, di tingkat SD, SLTP maupun SLTA," kata Wali Kota Padang, Dr.Fauzi Bahar, MSi, di Padang, Rabu.

Kebijakan tersebut disampaikannya, terkait penghargaan diterima Kota Padang dari lingkungan tingkat nasional tahun 2011, diberikan Presiden DR.H.Soesilo Bambang Yudhoyono, Selasa (7/6), pada puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup se dunia, di Istana Negara Jakarta, yang dihadiri para menteri dan pejabat tinggi negara.

Menurut dia, "Untuk mendukung rencana tersebut, Satuan Unit Kerja perangkat Daerah (SKPD) terkait, seperti Bapedalda, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Pendidikan Nasional, Pekerjaan Umum dan seluruh SKPD ambil bagian dalam kegiatan yang berwawasan lingkungan tersebut."

Tekad tersebut, katanya, sekaligus mengapresiasi harapan Gubernur Sumbar Prof. Irwan Prayitno, yakni mengembangkan sekolah yang berwawasan lingkungan, bersih dan asri. Prestasi tersebut perlu diukir pada masa datang.

"Kini, Kota Padang berhasil kembali meraih prestasi sebagai Penulis Terbaik Nasional Penyusunan Buku Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD)," katanya artinya sudah kali kelima Padang meraih penghargaan yang sama sejak dilombakan pada tahun 2006.

Selain itu, pretasi lainnya adalah prediket sekolah peduli dan berbudaya lingkungan (Adiwiyata) , juga sudah berturut-turut sejak tahun 2006 - 2011. Diraih oleh SDN.03 Alai Kecamatan Padang Utara ,MTsN. Model Gunung Pangilun.

Kedua sekolah tersebut, katanya, merupakan Adiwiyata tahun pertama untuk tahun 2011, satu-satunya sekolah di regional Sumatera yang meraih Adiwiyata.

Sedangkan SDN.10 Sungai Sapiah Kecamatan, Kuranji dan SDN.13 Batu Gadang Kec, Lubuk Kilangan merupakan tahun kedua dalam memperoleh sekolah Adiwiyata, ujar Fauzi Bahar yang juga peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan XVII Lemhanas RI.

Sebelumnya telah memperoleh penghargaan Adiwiyata Mandiri dan nanti akan menjadi Adiwiyata pelopor, yaitu diraih SMPN.24 Padang, juga merupakan sekolah Adiwiyata Mandiri satu-satunya di Regional Sumatera. Tahun lalu berhasil meraih Adiwiyata SDN. 07 Kampung Pinang Bungus, namun karena sekolahnya roboh akibat gempa, maka belum bisa meraih adiwiyata tahun ke 2, tahun ini.

"Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian Negara LH dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian LH. Dalam program ini diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang negatif," katanya.

Ia menambahkan, "Menyikapi lajunya pertumbuhan penduduk serta dampak yang akan ditimbulkan dari lajunya proses pembangunan, maka seyogyanya program Adiwiyata harus merata diterapkan pada semua jenjang sekolah."
Menurut Fauzi Bahar ada beberapa keuntungan yang diperoleh dalam mengikuti program Adiwiyata yakni meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional sekolah dan penggunaan berbagai sumber daya. penghematan sumber, kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif terciptanya kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah.

"Selain itu juga meningkatkan upaya menghindari berbagai resiko dampak lingkungan negatif dimasa yang akan datang. Menjadi tempat pembelajaran bagi generasi muda tentang nilai-nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar," katanya.

(T.F011/ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011