IHSG ditutup turun 0,45 persen ke posisi 3.825,82. Indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga turun 4,34 poin atau 0,64 persen ke posisi 677,81 poin.
Pada perdagangan saham hari ini terjadi transaksi frekuensi perdagangan mencapai 108.632 kali, pada volume saham yang diperdagangkan mencapai 5,620 miliar lembar saham dengan total nilai Rp3,928 triliun dengan saham yang tertekan mendominasi sebanyak 163 saham, 89 saham naik, dan 82 saham tidak bergerak harganya.
Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono di Jakarta, Rabu mengatakan, pelaku pasar asing yang mengambil posisi jual saham menjadi salah satu katalis tertekannya indeks dalam negeri.
"Keluarnya dana asing menjadi pendorong indeks BEI mengalami penurunan pada perdagangan hari ini," kata dia.
Tercatat dalam perdagangan saham di BEI Rabu, sebesar Rp119,807 miliar pelaku pasar asing melakukan jual bersih (foreign net sell).
Ia menambahkan, prospek ekonomi global yang melemah seiring dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS, krisis hutang di Eropa, serta ancaman tingginya inflasi global akibat kenaikan harga komoditas membuat investor memilih mengamankan profit mereka.
Ia memperkirakan, pergerakkan indeks untuk perdagangan besok (Kamis, 9/7) akan bergerak "sideways" dengan kecenderungan melemah dengan kisaran "support-resistance" 3.805-3.850 poin.
Ia merekomendasikan beberapa saham pilihan diantaranya, Gudang Garam (GGRM), Harum Energy (HRUM), Japfa Comfeed Indonesia (JPFA).
Sementara, tercatat Saham-saham yang bergerak melemah pada Rabu diantaranya, Bhakti Investama (BHIT) turun Rp10 ke Rp245, Bank Mandiri (BMRI) turun Rp50 ke Rp7.000, Media Nusantara Citra (MNCN) turun Rp10 ke Rp590.
(ANTARA)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011