"Sangat disesalkan karena ternyata satpam yang seharusnya bertugas untuk pengamanan di kantor Bank Danamon ini tidak ada di lokasi karena ikut pergi bersama karyawan lain untuk menagih ansuran nasabah," katanya di sela memimpin penyelidikan perampokan itu.
Dia mengatakan, satpam seharusnya tidak meninggalkan tempat tugasnya menjaga keamanan bank yang sedang memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Fungsinya satpam yang berjaga di kantor dan tidak pergi ikut menagih ke nasabah," katanya.
Ia mengatakan, ketiadaan petugas satpam di kantor bank itu memudahkan kawanan perampok beraksi.
"Jika ada satpam tentunya gerak-gerik pelaku yang mencurigakan dapat diantisipasi, karena tidak ada satpam ini maka aksi perampokan dapat berjalan mulus," katanya.
Bank Danamon Simpan Pinjam di Jalan Lingkar Utara, Rabu sekitar pukul 13.15 WIB dirampok empat orang bersenjata pistol. Mereka berhasil membawa kabur uang tunai lebih dari Rp114 juta.
Kejadian berlangsung saat karyawan sedang istirahat makan siang dan tiba-tiba datang empat orang langsung masuk bank.
"Dua orang yang membawa senjata api langsung menyekap lima karyawan bank, kemudian satu di antaranya meminta karyawan bagian teller untuk membuka brankas sambil menodongkan senjata, sedangkan empat lainnya juga diancam oleh salah satu pelaku dengan senjata api," kata Tjiptono.
Selain membawa kabur uang tunai dalam brankas senilai Rp114 juta, pelaku juga mengambil paksa uang tunai di bagian teller.
"Uang yang ada di bagian teller belum diketahui jumlahnya, karena uang tersebut merupakan setoran dari nasabah dan belum dihitung," katanya.
Tjiptono mengatakan, setelah berhasil merampas uang, salah satu pelaku kemudian memukul tiga dari empat karyawan yang disekap dengan menggunakan senjata api jenis pistol
"Satu karyawan mengalami luka cukup parah yakni bagian hidung berdarah, sedangkan dua karyawan lainnya hanya mengalami luka memar," katanya.(*)
V001/H008
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011