Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden RI periode 1992-1997, Try Sutrisno, mengungkapkan bahwa mantan Presiden RI periode 1966-1998, almarhum HM Soeharto semasa menjabat sering melakukan perjalanan secara diam-diam atau tidak resmi (incognito) dengan berkeling ke daerah-daerah untuk melihat hasil pembangunan yang dicanangkannya.

"Saya masih ingat, Pak Harto selalu melakukan incognito. Pesanny,a tidak boleh ada satu pun yang tahu kalau Pak Harto mau melakukan incognito," ujar Try, yang juga mantan ajudan Soeharto dalam peluncuran buku "Pak Harto, The Untold Stories" di Museum Purnabhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu.

Saat melakukan incognito, Soeharto selalu berpesan agar tidak ada seorang pun yang tahu, baik pejabat daerah maupun pejabat pusat.

"Yang ikut biasanya hanya tiga mobil, dokter kepresidenan, pengawal, Pak Harto dan saya," kenang Try.

Dia menuturkan, saat melakukan incognito, rombongan Soeharto membawa logistik sendiri yang telah disediakan oleh Ibu Tien Soeharto.

"Biasanya membawa sambal teri bikinan Ibu Tien. Ketika waktu makan tiba, Soeharto pun tak segan-segan makan bersama anak buahnya," ujar mantan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) tersebut.

Menurut dia, perjalanan incognito yang dilakukan Soeharto selama berhari-hari tanpa protokoler, tanpa pengawalan formal dan makan dengan bekal seadanya, serta menginap di rumah penduduk membulatkan pikiran dan tindakan Pak Harto dalam mengambil keputusan terbaik bagi kesejahteraan bangsanya.

Try Sutrisno, yang lulusan Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad) di Bandung, Jawa Barat, meminta seluruh rakyat Indonesia meninggalkan kebiasaan menghujat, termasuk menghujat para mantan pemimpin republik ini yang telah berjasa besar bagi bangsa.

"Mari saling menghormati untuk kemajuan bangsa. Yang baik kita teruskan. Banyak yang baik dari Bung Karno, banyak yang baik dari Pak Harto," kata Try.

Sebanyak 113 narasumber urun kisah dalam buku dalam buku setebal 600 halaman itu, termasuk mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Muhammad, mantan PM Singapura, Lee Kuan Yew, mantan Presiden Filipina Fidel Ramos, dan Raja Brunei Darussalam, Sultan Hassanal Bolkiah.

Sejumlah tokoh negeri juga hadir dalam peluncuran buku "Pak Harto, The Untold Stories" itu, antara lain Ketua MPR Taufiq Kiemas, Siti Hardiyanti Rukmana, M.  Jusuf Kalla, Akbar Tandjung, Bambang Trihatmojo, Sutiyoso, Fahmi Idris, Cosmas Batubara, JB Sumarlin, Meutia Farida Hatta, dan Aburizal Bakrie. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011