penyebab utama di balik lonjakan jumlah kasus tersebut adalah peningkatan waktu yang dihabiskan di dalam ruangan dan penyebaran cepat varian Omicron
Jakarta (ANTARA) - Turki mulai meluncurkan Turkovac sebagai vaksin COVID-19 pertama yang dikembangkan di dalam negeri pada Kamis (30/12), di tengah lonjakan penyebaran varian Omicron di negera tersebut.
Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca sehari sebelumnya mengatakan vaksin tersebut akan tersedia di sejumlah rumah sakit kota, dan warga dapat memperoleh dosis penguat atau booster Turkovac terlepas dari merek vaksin mereka sebelumnya.
Rumah sakit kota Cam dan Sakura di Istanbul telah melewati hari yang cukup sibuk dengan warga berbondong-bondong mendapatkan vaksin Turkovac, kata wakil direktur rumah sakit itu kepada Xinhua.
Para pejabat rumah sakit tersebut memperkirakan pemberian 1.000 dosis Turkovac sepanjang hari Kamis.
Pada Januari 2021, Turki meluncurkan program vaksinasi COVID-19 massal dengan vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan Sinovac China, dan kemudian memperkenalkan vaksin dari Pfizer/BioNTech dalam program itu.
Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Kesehatan Turki, hingga saat ini, lebih dari 131 juta dosis vaksin telah diberikan dan tingkat vaksinasi warga berusia 18 tahun ke atas yang telah menerima dua suntikan lengkap melampaui 83 persen.
Namun, terlepas dari tingkat vaksinasi yang tinggi, kasus harian baru COVID-19 mengikuti tren kenaikan selama sepekan terakhir, meningkat dari 18.000 menjadi lebih dari 36.000 pada Rabu (29/12).
Menurut Koca, penyebab utama di balik lonjakan jumlah kasus tersebut adalah peningkatan waktu yang dihabiskan di dalam ruangan dan penyebaran cepat varian Omicron.
Koca menambahkan bahwa peningkatan kasus harian belum terlihat dalam tingkat rawat inap. Dirinya mengimbau warga Turki agar segera mendapatkan suntikan booster mereka.
Pewarta: Xinhua
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2022