Wina (ANTARA News) - Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mempertimbangkan untuk menaikkan kuota produksi Selasa menjelang pertemuan yang akan membahas masalah produksi, sebagai upaya organisasi itu untuk membantu pencepatan pemulihan ekonomi global.

Selain itu juga sebagai upaya menjawab seruan para konsumen untuk menurunkan harga minyak mentah.

OPEC yang beranggotakan 12 negara itu menyediakan sekitar 40 persen dari pasokan minyak dunia, akan bertemu di Wina Rabu di tengah kekhawatiran bahwa harga minyak yang tinggi dapat menghambat pemulihan ekonomi global yang melemah dan mengakibatkan menurunnya permintaan energi.

Harga minyak turun pada pekan ini di tengah berbagai kekhawatiran seputar pemulihan ekonomi yang lemah dan adanya spekulasi bahwa OPEC kemungkinan memutuskan untuk menambah pasokan sebagai kompensasi menurunnya produksi minyak mentah dari Libya.

Beberapa negara anggota OPEC dapat mendorong produksi minyaknya "jika pasar memerlukan", kata Menteri Perminyakan Angola Jose Botelho de Vasconcelos kepada pers setibanya di Wina.

"Kami tengah pertimbangkan pasokan, di mana terdapat banyak masalah baik itu geopolitik maupun yang terkait antara dolar dengan euro," kata Vasconcelos.

"Jika pasar membutuhkan maka kami akan memompa lebih banyak. Saya pikir kami dapat melakukan itu. Kami adalah anggota OPEC, yang merupakan organisasi terbuka dan kami menyumbangkan pada saat pasar membutuhkan lebih banyak minyak, karena misi kami adalah untuk menstabilkan harga."

OPEC telah mengesampingkan target produksi pada kisaran 24,84 juta barel per hari sejak awal 2009, tetapi kartel itu telah memompa di atas batas tersebut sebagai kompensasi kekurangan pasokan dari Libya, yang tengah dilanda ketidakpastian.

Libya memproduksi 1,4 juta barel per hari sebelum terjadi kerusuhan di negara itu, tetapi produksinya kemudian turun hingga setengahnya saat ini.

International Energy Agency (IEA-Badan Energi Internasional) memperkirakan bahwa produksi tetap pada kisaran 26,15 juta barel per hari pada April.

Sub komite kementerian OPEC Selasa bertemu untuk mempertimbangkan prospek pasar dan merekomendasikan kenaikan produksi antara satu juta hingga 1,5 juta barel per hari, menurut sebuah sumber seperti dikutip Dow Jones Newswires.

Para pejabat perminyakan Arab Saudi, mendukung para produsen Teluk seperti Kuwait dan Uni Emirat Arab (UEA), menekan kenaikan hingga batas 1,5 juta barel per hari, meski mendapat perlawanan dari Iran dan Irak.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011