Acara yang berlangsung di Lecture Hall - Museum fur Volkerkunde tersebut dikemas dalam waktu dua jam dan mendapatkan sambutan sangat meriah dari sekitar 200 penonton yang hadir memadati gedung pertunjukan, penggemar dan pelaku music, demikian keterangan pers KJRI Hamburg yang diterima ANTARA News, Rabu.
Acara dimulai dengan penampilan kesenian rampak kendang yang dibawakan oleh Kelompok Rampak Kendang Hamburg (RKH). Keterampilan menabuh kendang yang kompak dan dinamis serta diselingi gerakan yang lucu membuat suasana semarak sejak awal.
Selanjutnya penonton disuguhi Tari Legong Lasem yang dibawakan dua penari cilik berusia 9 dan 11 tahun, yang didatangkan langsung dari pulau Bali.
Kedua penari yang merupakan Juara Bertahan Tari Bali Tingkat Anak-anak sejak tahun 2006 ini menampilkan tariannya secara profesional, apik, dan sangat ekspresif sehingga menuai decak kagum dari seluruh penonton yang hadir.
Tari Legong Lasem yang ditampilkan merupakan tarian klasik Bali yang memiliki pembendaharaan gerak yang sangat enerjik dan kompleks.
Suasana di gedung pertunjukan menjadi semakin semarak karena tepukan dan teriakan penonton yang menggema saat kedua penari muda ini mengakhiri tariannya.
Acara "The Sound of Indonesia" diakhiri penampilan kelompok musik "Balawan & the Batuan Ethnic Fusion" yang memukau dengan permainan gitar yang sangat cepat dan eksploratif serta aksi synteshizer unik diramu dengan alunan gamelan khas etnis Bali yang dinamis dan magis.
Balawan dikenal sebagai gitaris Asia pertama yang mampu memainkan tapping delapan jari pada double-neck guitar secara bersamaan.
Kejenakaan Balawan tidak hanya tercermin dari sajian musiknya, namun dari celetukannya yang komunikatif dan mengena untuk para penontonnya. Kesan santai dan bersahabat, membuat penampilan musik tradisional Bali ini tersaji lebih hidup dan modern.
Lebih dari delapan lagu yang dibawakannya, selain lagu-lagu internasional seperti "What a Wonderful World-nya Loius Amstrong", "Summertime" dan "Just the two of us", kelompok ini juga mengiringi lagu ?Bengawan Solo? yang dinyanyikan oleh Ni Gusti Ayu Kamaratih (Istri Balawan).
Penampilan "Balawan and the Batuan Ethnic Fusion" berhasil memukau penonton yang berulang kali memberikan apresiasi dengan bertepuk tangan dan melontarkan pujian penuh ketakjuban.
Kelompok "Balawan and the Batuan Ethnic Fusion" tampil di Hamburg sebagai bagian dari tour mereka di Eropa, yang dimulai dari Belanda, Belgia dan Jerman.
Sebelum ke Hamburg kelompok ini tampil di Hanover sebagai bintang tamu pada acara "Gaung Garuda", yaitu Festival Musik PPI se-Jerman yang diselenggarakan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Hanover baru baru ini. (ZG/A038)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011