Bangkalan, (ANTARA News) - Menteri Kehutanan MS Ka`ban menyatakan, 160 ribu hektare lahan kritis pada 73 titik di Pulau Jawa akan dihijaukan, termasuk juga di kawasan Jember."Gerakan `Kecil Menanam Dewasa Memanen` (KMDM) yang dilakukan pada lahan kritis di Madura juga akan dilakukan di daerah lain, termasuk Jember," katanya di Bangkalan, Madura, Minggu (15/1).Di sela-sela pencanangan gerakan KMDM di Desa Togubang, kecamatan Geger, kabupaten Bangkalan, Madura, ia mengaku dirinya tidak mau berpolemik soal penyebab bencana banjir di Jember."Saya tak akan berpolemik soal itu, karena itu merupakan musibah yang sudah terjadi. Banyak faktor penyebabnya, mulai dari curah hujan yang tinggi, jenis tanah yang labil atau sensitifitasnya tinggi, kemiringan lahan dan kawasan tangkapan air yang tak solid," katanya.Dengan banyak faktor seperti itu, katanya, kawasan Jember secara hukum alam akan mengalami ketidakseimbangan antara curah hujan dan kawasan tangkapan air."Karena itu, kawasan kritis itu akan kita hijaukan," katanya dalam acara yang juga dihadiri Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Propinsi Jatim Agus Syamsudin mewakili Gubernur Jatim itu.Menurut dia, KMDM dicanangkan justru untuk menumbuhkan kesadaran dan semangat masyarakat untuk kembali menanam semua jenis pohon agar hutan dapat diselamatkan dan tak terjadi longsor seperti di Jember dan Banjarnegara."Selain penyelamatan ekologi, KMDM juga memberi manfaat sosial dan investasi ekonomi di masa depan," katanya.Usai acara di Desa Togubang, Bangkalan, rombongan Menhut meninjau Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Desa Paterman, Kecamatan Modung, Bangkalan, sekaligus menyerahkan bibit pohon kepada masyarakat pesantren.Setelah itu, Menhut meninjau pelaksanaan program Pengelolaan Hutan bersama Masyarakat (PHBM) dan hutan swadaya rakyat di Sreseh, Sampang, Madura serta penyerahan bibit jahe sebanyak dua ton.Pada hari berikutnya (16/1), Menhut akan mengunjungi Pondok Pesantren Al Hamidy di Pamekasan serta Pondok Pesantren Al Amien di Sumenep, Madura.(*)
Copyright © ANTARA 2006