"Kita prediksi dua sampai tiga hari ke depan Aceh masih berpotensi diguyur hujan sedang hingga lebat," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Aceh Besar Zakaria Ahmad, di Banda Aceh, Sabtu.
Zakaria mengatakan, saat ini Aceh memang sudah memasuki akhir dari puncaknya musim hujan, sehingga potensi hujan lebat dan sedang masih akan terjadi sampai beberapa hari ke depan.
Kata Zakaria, hujan ini juga dipengaruhi karena adanya belokan angin, terutama untuk Aceh Utara, Pidie, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Bener Meriah, Aceh Besar sebagian hingga Sabang.
"Masyarakat tetap harus waspada, apalagi yang tinggal di pinggir sungai harus waspada terhadap potensi banjir," ujarnya.
Baca juga: Puluhan rumah di Aceh Besar rusak tertimpa pohon akibat angin kencang
Baca juga: BMKG sebut Aceh masih diguyur hujan hingga Desember, waspada longsor
Zakaria mengingatkan, pada akhir musim penghujan ini masyarakat di daerah perkotaan, hamparan luas seperti persawahan perlu mewaspadai tidak ada keseimbangan air yang keluar dari irigasi, sehingga bisa terjadinya banjir genangan.
Terhadap nelayan, lanjut Zakaria, diharapkan untuk tidak melaut sementara waktu karena potensi gelombang sangat tinggi terutama di wilayah laut Sabang, Selat Malaka bagian utara, dan Samudera Hindia bagian barat Aceh.
"Juga untuk nelayan di pesisir lain seperti Simeulue, wilayah utara timur, dari Pidie sampai Aceh Tamiang, karena ketinggian gelombang bisa sampai 1,25 meter, tingkat gelombang menengah," katanya.
Selain itu, lanjut Zakaria, masyarakat juga perlu waspada terhadap adanya pohon tumbang, apalagi kondisi tanah saat ini sudah sangat labil akibat hujan deras beberapa bulan ini.
"Kondisi tanah ini akan sangat mudah membuat pohon tumbang, apalagi jika terjadi angin. Maka kita minta masyarakat selalu mewaspadainya," demikian Zakaria.
Baca juga: Cuaca ekstrem, warga Aceh Tamiang diimbau kurangi aktivitas di luar
Zakaria mengingatkan, pada akhir musim penghujan ini masyarakat di daerah perkotaan, hamparan luas seperti persawahan perlu mewaspadai tidak ada keseimbangan air yang keluar dari irigasi, sehingga bisa terjadinya banjir genangan.
Terhadap nelayan, lanjut Zakaria, diharapkan untuk tidak melaut sementara waktu karena potensi gelombang sangat tinggi terutama di wilayah laut Sabang, Selat Malaka bagian utara, dan Samudera Hindia bagian barat Aceh.
"Juga untuk nelayan di pesisir lain seperti Simeulue, wilayah utara timur, dari Pidie sampai Aceh Tamiang, karena ketinggian gelombang bisa sampai 1,25 meter, tingkat gelombang menengah," katanya.
Selain itu, lanjut Zakaria, masyarakat juga perlu waspada terhadap adanya pohon tumbang, apalagi kondisi tanah saat ini sudah sangat labil akibat hujan deras beberapa bulan ini.
"Kondisi tanah ini akan sangat mudah membuat pohon tumbang, apalagi jika terjadi angin. Maka kita minta masyarakat selalu mewaspadainya," demikian Zakaria.
Baca juga: Cuaca ekstrem, warga Aceh Tamiang diimbau kurangi aktivitas di luar
Baca juga: Nelayan di Aceh Jaya tidak melaut akibat cuaca ekstrem
Baca juga: BMKG: Waspadai gelombang tinggi 6 meter di perairan Aceh
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022