Program Banjar Creative Space sejalan dengan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina

Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mendukung PT Pertamina (Persero) memberdayakan masyarakat adat Bali melalui program Banjar Creative Space dalam mendukung Pulau Dewata itu sebagai tuan rumah G20 pada 2022.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Program Banjar Creative Space sejalan dengan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina.

Program TJSL itu juga bagian dari komitmen Pertamina menjalankan Environmental, Social & Governance (ESG) di berbagai lini usaha sekaligus menjalankan ISO 26000, dalam rangka pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

“Dengan bantuan ini kami Pertamina mendukung penuh peningkatan kemandirian masyarakat dan berkontribusi Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, Perbaikan Fasilitas Pendidikan, Penyediaan Sarana Kesehatan (Posyandu) serta Perbaikan Bale Adat Banjar,” ujar Nicke dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Banjar Creative Bali merupakan program pemberdayaan masyarakat dan pelaku Usaha Mikro, Kecil (UMK) yang ada di Provinsi Bali. Pemberdayaan ini berbasis pada potensi ekonomi, sosial dan budaya yang ada di Banjar atau masyarakat adat setingkat Rukun Warga (RW).

Pertamina menyalurkan bantuan dana program TJSL senilai Rp2 miliar dan menggandeng Indonesia Creative City Network (ICCN) serta turut difasilitasi Kementerian BUMN.

Menteri BUMN Erick Thohir saat mengunjungi pelaksanaan Banjar Creative Space di Banjar Taman Kelod, Ubud menyampaikan apresiasinya terhadap Pertamina yang telah mengadakan program ini.

Menurut Ercik, di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu, Pertamina selalu hadir untuk negeri.

“Kita terus mengawal budaya Bali, salah satunya tepuk tangan yang dilakukan Pertamina hadir sampai banjar- banjar dan nilainya buat saya besar. Bayangkan satu banjar 200 juta nilainya. Jadi ini luar biasa komitmennya ada kesinambungan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat,” ujar Erick.

Menurut dia, dengan situasi ekonomi yang tidak menentu, bukan waktunya mengeluh, justru waktunya bangkit karena itu harus terus melakukan investasi.

Sebagai tuan rumah G20, investasi di Bali utamanya untuk infrastruktur perlu terus ditingkatkan, termasuk pemberdayaan masyarakat yang juga harus terus digulirkan

“Kita ingin menjadikan Bali sebagai super hub daripada turis kelautan yang di mana titiknya di sini, kemudian baru dia menyebar ke pulau-pulau lain,” kata Erick.

Gelaran kegiatan Banjar Creative Space menampilkan berbagai sektor seperti pertanian organik, pemahat patung batu dan kayu serta kerajinan anyaman Atte.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan program pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas banjar di bidang ekonomi, lingkungan, pendidikan dan kesehatan dan menargetkan 10 banjar di provinsi Bali.

Beragam kegiatan pemberdayaan telah dijalankan di setiap Banjar, salah satunya di Banjar Taman Kelod Ubud. Masyarakat di Taman Kelod diberikan pelatihan usaha ekonomi seperti lukisan, kerajinan tas lukis dan patung ukiran.

Pertamina juga memberikan bantuan sarana dan edukasi kesehatan, bantuan sarana belajar dan buku pendidikan di PAUD serta bantuan sarana tari tradisional.

Hal yang sama dilakukan Pertamina di Banjar Geriana Kauh Karangasem. Kegiatan yang dilakukan antara lain pengembangan dan pelatihan usaha ekonomi seperti tenun, kerajinan anyaman dan patung ukiran.

Selain itu ada pelatihan pertanian organik, pelatihan destination branding, pelatihan pemasaran digital, pelatihan pengembangan produk, dan pengelolaan sampah.

Baca juga: Erick: Banjar Creative Space perkuat SDM Bali berorientasi teknologi

Baca juga: Erick Thohir berharap Banjar Creative Space bangkitkan ekonomi Bali

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022