Jakarta (ANTARA News) - Sembilan puluh persen perdagangan produk perikanan Indonesia ke luar negeri dijalin dengan negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Asia-Pasifik (APEC).
"Hampir 90 persen perdagangan kita saat ini dengan anggota APEC," kata Direktur Pemasaran Luar Negeri Kementerian Kelautan dan Perikanan Saut Hutagalung, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Untuk itu, menurut Saut, peran kerja sama dalam APEC dinilai sangat penting dalam peningkatan ekspor dan pembangunan kapasitas di sektor kelautan dan perikanan dalam negeri.
Berdasarkan data KKP, 2,6 miliar dolar AS dari total 2,89 miliar dolar AS nilai ekspor perikanan pada 2010 berasal dari perdagangan yang dilakukan dengan negara-negara anggota APEC.
Ia mengutarakan harapannya agar nilai ekspor tersebut dapat mengalami peningkatan hingga 15 persen pada tahun ini.
"Kami harap ini menjadi pendorong utama untuk mencapai target 3,2 milyar dolar AS nilai ekspor perikanan tahun 2011," katanya.
Selain sebagai tujuan ekspor, anggota APEC seperti Amerika Serikat dan Jepang yang memiliki teknologi maju juga dinilai dapat membantu Indonesia dalam meningkatkan teknologi dan pengolahan ikan.
Ia mencontohkan, peningkatan itu antara lain terkait dengan pengembangan standar keamanan pangan, teknologi perbenihan dan pembesaran ikan.
Selama tiga hari sejak Senin (6/6), sebanyak 63 delegasi dari 15 anggota APEC hadir pada rapat tahunan kelompok kerja perikanan (FWG) dan kelompok kerja konservasi sumber daya kelautan (MRCWG) di Bali.
Para delegasi bersepakat bahwa penggabungan kedua kelompok kerja tersebut merupakan posisi yang lebih baik untuk mencapai tujuan sesuai Deklarasi Paracas yang diluncurkan di Peru pada 2010.
Rencana penggabungan dan kerangka kerja kelompok kerja baru akan diajukan pada Pertemuan Pejabat Senior (SOM) APEC pada September 2011 mendatang.
(M040/A023)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011