Jakarta,7/6 (ANTARA) - Menurut Saut Hutagalung, Direktur Pemasaran Luar Negeri Kementerian Kelautan dan Perikanan, peran kerjasama dalam Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) sangat penting dalam peningkatan ekspor dan capacity building perikanan dalam negeri. "Hampir 90 % perdagangan kita saat ini dengan anggota APEC," katanya di sela-sela rapat Kelompok Kerja Perikananan APEC di Bali (7/6).

Tahun 2010, sebesar 2,6 milyar USD dari total 2,89 milyar USD nilai ekspor perikanan, disebut Saut berasal dari perdagangan dengan negara APEC. Nilai tersebut diharapkan naik 15 % tahun ini. "Kita harap ini menjadi pendorong utama untuk mencapai target 3,2 milyar USD nilai ekspor perikanan tahun 2011," tambahnya.

Di samping tujuan ekspor, anggota APEC seperti AS dan Jepang yang memiliki teknologi maju dalam pengelolaan perikanan dapat membantu Indonesia dalam meningkatkan teknologi dan pengolahan ikan. Saut memberi contoh pengembangan standar terkait keamanan pangan, teknologi perbenihan dan pembesaran ikan, sebagai beberapa hal yang bisa dipelajari Indonesia dari rekan-rekan di APEC.

Selama tiga hari sejak kemarin (6/6), setidaknya 63 delegasi dari 15 anggota APEC hadir pada rapat tahunan kelompok kerja perikanan (FWG) dan kelompok kerja konservasi sumber daya kelautan (MRCWG). Para delegasi bersepakat bahwa penggabungan kedua kelompok kerja tersebut merupakan posisi yang lebih baik untuk mencapai tujuan sesuai Deklarasi Parakas. Rencana penggabungan dan kerangka kerja kelompok kerja baru akan diajukan pada Pertemuan Pejabat Senior (SOM) APEC pada September mendatang.

Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Dr. Yulistyo Mudho, M.Sc, Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan.(HP. 0811836967)



Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011