Medan (ANTARA News) - Peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) ke-17 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) mempelajari dan mencari informasi tentang cara penanggulangan terorisme di Sumatera Utara.
Pimpinan rombongan PPSA ke-17 Lemhanas Meyjen TNI Bambang Sutrisno menyatakan hal itu ketika bertemu dengan Pelaksana Tugas Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho di Medan, Senin.
Secara umum, kata Bambang, pihaknya ingin mendapatkan informasi gambaran tentang pembangunan yang dilaksanakan di Sumut.
Namun melalui program yang disebut dengan studi strategis dalam negeri (SSDM) itu, pihaknya juga ingin mempelajari sejumlah permasalahan yang menonjol, termasuk terkait penanggulangan aksi terorisme.
Hal itu diperlukan karena berkaitan konsep pertahanan nasional yang merupakan tema utama dan tema bagi peserta PPSA ke-17 Lemhanas.
"Kami ingin memperoleh gambaran tentang pembangunan daerah berikut aspek menonjol khususnya terkait pendidikan penanggulangan terorisme," katanya.
Menurut Bambang, upaya untuk informasi dengan tema ketahanan nasional itu dilakukan secara serentak di empat daerah yakni Sumut, Sumatera Barat, Sulawesi Tenggara, dan Jawa Tengah.
Hal itu dimaksudkan agar lembaga pemerintah nondepartemen itu mampu melahirkan kader-kader pimpinan nasional yang bersikap negarawan, memiliki watak, moral, etika kebangsaan serta keunggulan komparatif dan kompetitif guna menjamin tetap tegak dan utuhnya NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Apalagi peserta PPSA ke-17 itu adalah para pimpinan dari sejumlah instansi seperti TNI, Polri, birokrat, akademisi, dan partai politik.
Gatot Pujo Nugroho menyambut baik program dan kedatangan peserta PPSA Lemhanas itu, sekalihus mengharapkan agar hasil kertas kerjanya juga dapat disampaikan ke Pemprov Sumut.
Gatot menjelaskan bahwa salah satu kelebihan Sumut adalah kedewasaan dalam membina harmonisasi dan kerukunan di tengah keberagaman yang ada.
"Masyarakat Sumut yang heterogen dan dinamis memiliki ketahanan harmonisasi sehingga mampu menjaga kebersamaan dalam keberagaman yang merupakan modal sosial utama dalam menjalin kehidupan sosial dan kemasyarakatan," ujarnya. (I023/Z002/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011