Jakarta (ANTARA News) - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Irjen Anton Bachrul Alam mengatakan, bantahan Jama`ah Anshorut Tauhid (JAT) terkait keberadaan organisasi ini di Sulawesi Tengah (Sulteng), adalah hal yang wajar.
"Itu hal yang wajar saja, jadi tadi saya juga bertemu dengan Pak Sonhadi dan menyampaikan bahwa JAT tidak ada cabang di Palu," kata Anton di Jakarta, Senin.
Anton mengatakan bahwa para pelaku penembakan anggota polisi di Palu adalah anggota dari JAT, di bawah koordinasi Abu Tholut.
"Nanti kita akan cek kebenarannya, dan kita menampung bantahannya," kata Anton.
Sebelumnya, Direktur JAT Media Center, Sonhadi, membantah bahwa ada anggotanya di Sulteng.
Sonhadi mengatakan bahwa JAT tidak tahu menahu mengenai para pelaku penembakan di Palu tersebut.
Bantahan itu dilontarkannya menanggapi pernyataan dari Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Mabes Polri, bahwa para pelaku penembakan anggota polisi di Palu adalah anggota kelompok JAT.
JAT tidak akan melakukan klarifikasi, karena menurut Sonhadi sama seperti dulu kejadian ini selalu terulang lagi, seperti Abdul Gozali pelaku penyerangan Polsek Hamparan Perak, Medan.
"Belakangan ada klarifikasi dari Gozali bahwa dia bukan anggota JAT, dia memberikan keterangan dalam keadaan dipaksa," katanya.
Menurut Sonhadi, untuk mengetahui kalau seseorang anggota JAT ada dalam `data base`-nya.
"Kita selalu melakukan konfirmasi kepada setiap perwakilan di daerah apakah dia anggota JAT atau bukan. Sampai saat ini JAT ada di Jawa dan Bima, sementara Lampung baru saja tapi belum resmi jadi anggota, baru pembinaan-pembinaan saja," kata Sonhadi. ( S035/KWR/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011