Pekanbaru (ANTARA) - Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Riau, ‎dr Wildan Asfan Hasibuan mengimbau masyarakat Riau agar merayakan pergantian tahun di rumah saja, karena kini pandemi COVID-19 belum berakhir dan masih berpotensi terjadi penularan, jika masyarakat mengabaikan protokol kesehatan.

"Kurangi mobilitas sebaiknya di rumah saja, hindari kerumunan, kalau pun harus keluar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan," kata dr. Wildan Asfan di Pekanbaru, Jum'at.

‎Wildan juga mengimbau agar masyarakat tidak melakukan perjalanan keluar kota, apalagi ke luar negeri, sebab saat ini virus varian baru Omicron sudah masuk ke Indonesia.

Semua pihak, katanya, jangan lengah dalam menjalankan protokol kesehatan. Selain tetap menggunakan masker dan mencuci tangan, warga agar menjauhi kerumunan dan tidak pergi ke tempat-tempat keramaian yang dapat memicu terjadinya penularan virus COVID-19.

Baca juga: Riau alami lima penambahan kasus positif COVID-19

Baca juga: Kepulauan Riau tambah kasus positif COVID-19 terbanyak

"Omicron sudah masuk ke Indonesia, sudah ditemukan tiga kasus dan sudah diisolasi. Tapi saat libur panjang itu, sebenarnya bukan hanya Omicron saja yang harus diwaspadai, tapi varian Delta juga, karena masih dominan," katanya.

Namun, apapun virusnya, pada prinsipnya untuk mencegahnya tetap sama, yakni dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak atau 3M, kemudian penelusuran, testing dan perawatan, dan terakhir adalah vaksinasi.

Wildan mengatakan dalam mengantisipasi penyebaran Omicron di Riau, sejauh ini Gubernur Riau, Syamsuar sudah melakukan langkah cepat, di antaranya adalah dengan mengirimkan sampel lebih banyak lagi ke laboratorium Kementerian Kesehatan untuk diuji apakah ada virus Omicron atau tidak.

"Sampel-sampel reguler itu selalu dikirim ke Jakarta untuk memastikan apakah sudah ada Omicron itu masuk ke Riau atau belum, Gubernur sudah menyampaikan akan mengirimkan sampel lebih banyak untuk dikirim ke Jakarta untuk diperiksa genomnya, apakah Omicron atau bukan," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga mendukung kebijakan Gubernur Riau dengan mengumpulkan seluruh dirut rumah sakit dan kepala dinas kesehatan untuk menambah dan mempertahankan ruang isolasi untuk pasien COVID-19. Kebijakan ini dinilai sudah tepat sebagai bentuk antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan kasus COVID-19.

"Kalau nanti tiba-tiba terjadi lonjakan sudah ada antisipasi, meskipun saat ini kasus menurun dan yang dirawat sedikit, tapi Gubernur sudah melakukan antisipasi kalau tiba-tiba terjadi lonjakan setelah libut tahun baru. Karena kalau pun terjadi lonjakan itu nanti akan terjadi pada pejan pertama atau kedua Januari 2022," katanya.*

Baca juga: Vaksinasi 300 santri di Pondok Gontor Kampar-Riau ditinjau gubernur

Baca juga: Gubernur: Kepala sekolah di Riau harus disiplin terapkan prokes

Pewarta: Frislidia
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021