ASEAN Champions of Biodiversity merupakan program khusus mengenai konservasi keanekaragaman hayati dan advokasinya di tingkat negara di Asia Tenggara.
Semarang (ANTARA News) - Kelompok studi mahasiswa "Green Community" Universitas Negeri Semarang (Unnes) berhasil menjadi jawara dalam ajang "ASEAN Champions of Biodiversity" untuk kategori pemuda, yang digelar ASEAN Center for Biodiversity.
"ASEAN Champions of Biodiversity merupakan program khusus mengenai konservasi keanekaragaman hayati dan advokasinya di tingkat negara di Asia Tenggara," kata Pembantu Rektor III Unnes, Masrukhi, di Semarang, Senin.
Menurut dia, kelompok studi mahasiswa "Green Community" Unnes mampu menyisihkan 35 tim dari seluruh negara kawasan Asia Tenggara yang mengikuti ajang tersebut. Para peserta kemudian dinilai berdasarkan profil dan program.
Unnes, kata Masrukhi, mengirimkan dua tim dalam ajang itu, yakni kelompok mahasiswa pecinta alam "Mahapala" dan "Green Community", namun hanya tim yang banyak beranggotakan mahasiswa FMIPA Unnes itu yang menang.
Sementara itu Ketua Badan Konservasi Unnes, Margareta Rahayuningsih, mengatakan keberhasilan "Green Community" memenangi ajang itu sangatlah membanggakan, sebab kelompok studi mahasiswa itu baru berumur sekitar empat tahun.
Margaretha merupakan pendamping perwakilan "Green Community" Unnes dalam presentasi program dan profil, serta penyerahan penghargaan "ASEAN Champions of Biodiversity", di Makati City, Filipina, pada 31 Mei 2011.
"Dalam presentasi itu, `Green Community` diwakili tiga delegasi, yakni Dhita Prasisca Mutiatari (ketua), Duhita Endrawila Pinasthika, dan Misbahul Munir. Ketiganya merupakan mahasiswa FMIPA Unnes," katanya.
Sementara itu, Ketua "Green Community" Unnes, Dhita Prasisca Mutiatari mengatakan kelompok studi yang dipimpinnya selama ini aktif dalam berbagai program penelitian, pelestarian keanekaragaman hayati, dan konservasi.
"Pada 2010, kami pernah melakukan penelitian spesies endemi di Gunung Ungaran, dan tahun ini meneliti secara spesifik spesies katak yang ada di kawasan itu. Kami juga meneliti kupu-kupu di kawasan Unnes," katanya.
Selain itu, kata dia, "Green Community" juga melakukan pendampingan masyarakat di Dusun Banyuwindu, Limbangan, Kendal, dalam melakukan konservasi dan meneliti diversifikasi hewan, serta membangun taman kupu-kupu.
Terkait proses "Green Community" mengikuti ajang itu, Dhita mengatakan pihaknya mengirimkan profil komunitas, program kegiatan yang sudah pernah, sedang, dan yang akan dilakukan, beserta bukti kegiatan-kegiatan itu.
"Mungkin kerja keras kami dalam upaya konservasi dan penelitian keanekaragaman hayati ini yang menjadikan kami terpilih sebagai juara. Kami juga mendapatkan penghargaan berupa uang senilai 5.000 dollar AS," kata Dhita.
(ANTARA)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011