"Sudah mendingan tetapi belum seratus persen sembuh, mungkin baru sekitar 70-80 persen. Untuk gerakan-gerakan kejut masih terasa nyeri pada ototnya," kata Liliyana saat ditemui di Jakarta, Senin.
Pemain ganda campuran, pasangan Tontowi Ahmad itu mulai merasakan cedera tersebut saat bermain di India Super Series dan Malaysia Grand Prix akhir April hingga awal Mei lalu, yang membuahkan dua gelar bagi pasangan tersebut.
Cedera itu membuat Liliyana tidak bisa memperkuat tim Piala Sudirman Indonesia yang berlaga di Qingdao, China, pada akhir Mei lalu, yang berakhir di babak semifinalis.
Pada Singapura Terbuka yang berlangsung 14-19 Juni, Tontowi/Liliyana menjadi unggulan keempat dan akan mengawali laga dengan melawan pasangan yang lolos kualifikasi.
Jika berhasil mencapai perempat final, pasangan yang meraih gelar Super Series pertama di India itu berpeluang bertemu unggulan pertama Zhang Nan/Zhao Yunlei dari China.
"Untuk Singapura, menurut saya masih kurang persiapan karena harus istirahat akibat cedera, tetapi sebagai pemain yang sudah senior seharusnya saya sudah bisa mengatasi masalah tersebut," kata Liliyana yang berharap, ia dan pasangannya dapat menunjukkan percaya diri yang sudah didapat pada turnamen India dan Malaysia.
Dua kali juara dunia saat masih berpasangan dengan Nova Widianto itu juga berharap, Tontowi tidak cepat puas dan mau berlatih keras karena masih banyak lawan yang belum pernah dihadapi.
"Di Singapura lawannya lebih komplet, ada yang bertemu di India dan Malaysia, tetapi ada juga yang belum pernah jumpa seperti pasangan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark) dan beberapa pasangan China," katanya.
Untuk Indonesia Terbuka, yang digelar di Istora Gelora Bung Karno, 21-26 Juni, Liliyana berharap sektor ganda campuran dapat menyumbang gelar.
Tontowi/Liliyana yang dipasangkan menjelang Asia Games akhir tahun lalu, telah mengumpulkan empat gelar --satu Super Series dan tiga GP Gold-- dan saat ini menempati peringkat lima dunia.
(ANTARA/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011