Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, menargetkan penumpang busway koridor II dan III mencapai 50.000 hingga 70.000 orang per hari sebagai awal transportasi massal di ibukota negara. "Saya mengharapkan nantinya jumlah penumpang dapat mencapai 50.000 hingga 70.000 orang per hari untuk koridor II dan III ini," kata Sutiyoso di Gedung Balaikota DKI Jakarta, Minggu, seusai uji busway II koridor III. Ia mengemukakan, pengoperasian koridor II dan III merupakan titik awal dari terwujudnya sistem transportasi massal di ibukota. Keberadaan busway, menurut mantan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Jakarta Raya itu, nantinya akan disusul dengan pembangunan subway dan monorel, sehingga lalu lintas Jakarta tidak akan macet. Sementara itu, Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, menyatakan bahwa meski saat ini baru dioperasikan sembilan unit bus koridor II dan 14 unit di koridor III, tetapi bila penumpang membludak, maka masing-masing koridor akan ditambah satu unit bus hingga menjadi 10 unit untuk koridor II dan 14 unit untuk koridor III. Lintasan koridor II tampaknya ada kemungkinan untuk terjadinya penumpukan pada persimpangan di dekat Carrefour Cempaka Putih, karena waktu bus berhenti pada saat lampu lalu lintas menunjukkan warna merah cukup lama. Selain itu, ada beberapa persimpangan yang berpotensi untuk membuat lalu lintas agak tersendat, antara lin pelintasan busway koridor II di depan Stasiun Gambir dan koridor III saat busway hendak berbelok menuju halte Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Meski masyarakat baru mulai bisa menggunakan busway II dan III pada pukul 12.00 WIB, Minggu, namun tampak di antara mereka sudah berada di beberapa di halte busway, seperti halte Galur dan Senen di Jakarta Pusat sekira pukul 11.00 WIB. (*) (Foto: Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006