Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, menyatakan bahwa bila Jakarta tidak segera memiliki sistem transportasi massal yang terpadu, maka mulai tahun 2014 ibukota negara terancam macet total. "Pada 2014, menurut suatu survei, Jakarta bisa terjadi kemacetan total dimana-mana bila kita tidak segera memiliki sistem transportasi massal yang terpadu," kata Sutiyoso saat peresmian peluncuran busway koridor II dan III, di Jakarta, Minggu. Mantan Panglima Daerah Militer (Pangdam) Jakarta Raya itu menjelaskan, kemacetan total itu bisa saja terjadi, karena saat ini jumlah kendaraan bermotor di Jakarta sudah mencapai sekitar empat juta unit. Apalagi, pertumbuhannya mencapai 11 persen, sedangkan pertumbuhan jalan hanya empat persen. "Belum lagi kawasan sekitar Jakarta, seperti Bogor, Tangerang dan Bekasi memberikan kontribusi kendaraan ke Jakarta sekitar 700.000 per hari," katanya. Ia mengemukakan untuk itu, maka pemerintah DKI Jakarta sudah menyiapkan sebuah rencana dengan nama pola tranportasi metropolitan terdiri atas subway, monorel, dan 15 koridor bus way untuk jangka panjang. Subway nantinya akan melayani Lebak Bulus-Fatmawati hingga Sudirman dan Jalan Thamrin, sementara untuk monorel akan menghubungkan Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Sedangkan busway akan berjumlah 15 koridor hingga 2006 memang baru tiga koridor baru dioperasikan. "Pada 2006 nanti, empat koridor akan kita bangun," kata Sutiyoso. Menyinggung keberadaan busway kordior I, Sutiyoso mengatakan, hal itu merupakan salah satu upaya untuk menyelesaikan masalah kemacetan. "Hingga dua tahun pengoperasiannya, busway koridor I telah mengangkut 35,9 juta penumpang atau 1,7 juta penumpang setiap bulannya," katanya. Ia menambahkan, hingga saat ini pemasukan untuk busway koridor I mencapai Rp29 miliar dan angka itu merupakan suatu bukti bahwa keberadaan busway koridor I memang dibutuhkan masyarakat. Selain itu, menurut dia, busway koridor II dan III akan menggunakan bahan bakar gas dengan alasan lebih murah dan ramah lingkungan. Pada acara peremsnian busway koridor II dan III itu tampak hadir sejumlah tokoh, antara lain anggota Wakil Ketua MPR, Moeryati Soedibyo, Ketua DPR Agung Laksono, Kapolda Metro Jaya (PMJ), Irjen Firman Gani, dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Agustadi Sasongko Purnomo, dan sejumlah duta besar dari negara sahabat, seperti Dubes Palestina, Ribbhi Awad. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006