Surabaya (ANTARA News) - Sekitar 600 hingga 700 hektare lahan yang diperkirakan mengandung 250 juta barel minyak di sejumlah Desa Kecamatan Ngasem dan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, hingga kini belum dibebaskanlantaran berbagai sebab.
"Hingga sekarang belum ada pembebasan lahan untuk keperluan proyek tersebut. Pembebasan akan dilakukan secara musyawarah dan tanpa tekanan," kata Camat Ngasem, Erdyn, kepada ANTARA News, Minggu.
Ia menjelaskan, belum diketahui jadwal pasti untuk mempertemukan para pemilik lahan di ladang minyak tersebut guna membahas pembebasan lahan bagi keperluan proyek eksploitasi dan eksplorasi minyak di kawasan itu.
"Namun, untuk lahan yang sekarang ini terdapat sepuluh sumur milik Exxon Mobil yang sudah dipagari telah dibebaskan," ujarnya.
Lahan yang selama ini masih menjadi milik warga Desa Gayam, Mojodele, Brobowan, Bandungredjo dan Bonoredjo di Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, itu merupakan tanah warisan keluarga dan dikhawatirkan tim pembebasan lahan tidak mampu membeli akibat harga tanah yang tidak terjangkau.
Sejumlah pemilik lahan menyebutkan, sejak warga mengetahui lahannya mengandung minyak, maka harga tanah langsung melambung, dan diperkirakan ratusan juta rupiah per hektare yang sebelumnya harga tanah berkisar antara Rp15.000 hingga Rp20.000 per meter persegi.
Hingga kini, para pemilik tanah di kawasan tersebut belum pernah berdialog dengan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan investor yang akan mengelola minyak.
"Proses pembebasan lahannya kelak akan dilakukan per blok dan tidak ada penekanan pada masyarakat selaku pemilik lahan," katanya.
Proses pembebasan lahan awalnya dijadwalkan pada Januari 2006, namun hingga kini belum dilakukan dan masih menunggu penandatanganan Kesepakatan Kerjasama Operasi
(Joint Operating Agreement/JOA).
Secara terpisah, Bupati Bojonegoro, H.M. Santoso, pernah menegaskan bahwa Pemkab Bojonegoro mengharapkan, agar pihak terkait segera menandatangani JOA guna mempercepat realisasi proyek Blok Cepu.
Ladang minyak Blok Cepu diperkirakan mengandung 250 juta barel minyak, dan ExxonMobil pada tahap awal akan membangun 30 sumur yang diharapkan mampu menghasilkan 65.000 hingga 180.000 barel minyak per hari, serta pada tahun 2008 proyek tersebut sudah bisa memproduksi minyak. (*)Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006