Lakukan pengawasan lebih ketat lagi terhadap anak-anak kita.
Banjarmasin (ANTARA) - Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Aliansyah Mahadi mengingatkan orangtua harus lebih waspada, mengingat kalangan anak muda paling rentan terpapar radikalisme.
"Lakukan pengawasan lebih ketat lagi terhadap anak-anak kita. Lihat kebiasaan anak, misalnya kerap mengurung diri di kamar dan sebagainya," kata Aliansyah, di Banjarmasin, Kamis.
Menurut dia, ujaran kebencian, sikap anti-Pancasila hingga intoleran kerap disebar kelompok radikal di media sosial yang notabene mayoritas dikonsumsi anak muda usia 15 sampai 25 tahun.
"Emosional anak muda yang masih labil dan berapi-api didukung pemahaman agama yang dangkal begitu mudah terpengaruh ajakan-ajakan menjurus aksi terorisme berbalut agama," ujarnya pula.
Apalagi para mentor kelompok teroris, menurut Aliansyah, bisa mencuci otak seseorang hanya dalam hitungan jam, tanpa terbatas jarak dan waktu lewat kecanggihan teknologi dunia maya.
Dia membenarkan FKPT saat ini memprioritaskan kampanye anti paham radikal dan pencegahan terorisme lewat media sosial, selain edukasi tatap muka ke kelompok masyarakat secara langsung.
"Peran serta warga yang aktif mengawasi lingkungannya dari orang-orang baru juga penting. Deteksi dini harus dilakukan untuk menekan keberadaan jaringan teroris yang menyusup di tengah masyarakat," ujarnya pula.
Baru-baru ini Densus 88 Antiteror Polri mengamankan dua orang terduga terlibat atau terpapar radikalisme di Banjarmasin, ibu kota Kalsel, salah satunya pemuda berusia 22 tahun.
Baca juga: Ketua FKPT Kalsel: Semua pihak mesti dukung pemberantasan terorisme
Baca juga: FKPT Kalsel tegaskan negara tak akan kalah atas propaganda teroris
Pewarta: Firman
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021