Singapura (ANTARA News) - China bersumpah untuk bekerja demi `perdamaian dan stabilitas` di Laut China Selatan di tengah kambuhnya kembali ketegangan antar para pengklaim Kepulauan Spratly dan Paracel yang kaya sumber daya alam.
"China berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan," kata Menteri Pertahanan Liang Guanglie pada forum yang dihadiri oleh timpalannya para menteri pertahanan dari Filipina, Vietnam dan pengklaim lainnya atas kepulauan Spratly dan Paracel itu.
"Situasi di Laut China Selatan tetap stabil," kata Liang, menteri pertahanan pertama China yang menghadiri konferensi tahunan Singapura yang dikenal sebagai Dialog Shangri-La itu.
"Kebebasan navigasi di daerah ini belum pernah terhambat," katanya seperti dikutip AFP.
China, Filipina, Taiwan, Brunei, Malaysia dan Vietnam saling mengklaim bagian-bagian wilayah yang diyakini mengandung cadangan minyak dan gas yang besar.
Filipina menuduh China merusak perdamaian dan stabilitas dengan diduga mengirimkan kapal angkatan laut untuk mengintimidasi penuntut klaim saingannya.
Sementara pada Mei, kapal-kapal China berhadapan dengan sebuah kapal eksplorasi minyak Vietnam di perairan antara Paracels dan Spratly.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates, Sabtu, memperingatkan bahwa bentrokan mungkin bisa meletus di Laut China Selatan kecuali jika negara-negara yang terlibat pertikaian di wilayah itu menerapkan satu mekanisme untuk menyelesaikan sengketa tersebut secara damai.
"Kecemasan meningkat. Saya kira kita harus tidak membuang waktu dalam usaha memperkuat mekanisme ini, yang telah saya bicarakan untuk menangani saling klaim wilayah di Laut China selatan itu," katanya.
Pada Jumat, Presiden Filipina Benigno Aquino mengatakan pihaknya mencatat tujuh insiden kurang dari empat bulan di mana kapal-kapal China memasuki apa yang dianggap Manila sebagai wilayah perairannya.(*)
H-AK/H-RN
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011