Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam acara penyematan Bintang Bhayangkara Pratama di Mabes Polri, Jakarta, Kamis, menyampaikan komitmennya untuk terus membenahi organisasi Korps Bhayangkara dan pelayanan publik.

"Tentunya kami akan terus pegang teguh amanah yang telah diberikan terkait dengan perubahan-perubahan di bidang organisasi, operasional, dan pelayanan publik," kata Sigit.

Dalam amanatnya, Sigit memastikan saat ini dan ke depan akan terus melakukan perbaikan birokrasi di institusi Polri dengan meningkatkan pelayanan publik agar sesuai yang diharapkan masyarakat.

Jenderal bintang empat itu mengatakan komitmen tersebut sebagaimana harapan dari Presiden Jokowi yang menginginkan adanya perbaikan birokrasi di internal Korps Bhayangkara. Hal tersebut telah dituangkan sebagaimana cita-cita dan semangat dari konsep Polri yang Presisi (Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan).

Baca juga: Kapolri anugerahkan Bintang Bhayangkara Pratama ke pati Polri-TNI, ASN

"Ini sebagai bagian dari upaya kita untuk mewujudkan transformasi Polri agar menuju Polri yang Presisi," ujar Sigit.

Mantan Kabareskrim Polri itu memberikan ruang kepada seluruh pihak untuk menyampaikan masukan, kritik, dan saran kepada institusi Polri. Semua bentuk perhatian itu akan dijadikan sebagai bentuk koreksi dan evaluasi internal demi semakin menguatkan transformasi bidang pelayanan publik dan transformasi organisasi.

Sigit memahami menuju perubahan yang lebih baik akan melewati segala bentuk dinamika, proses yang ada, mampu beradaptasi dengan situasi, dan perkembangan yang terjadi dewasa ini.

Untuk menjadi organisasi Polri yang modern, melayani, dan menerapkan prinsip "good governance" harus mendapat dukungan seluruh pihak dan masyarakat.

"Tentunya terkait dengan transformasi di bidang pelayanan publik dan transformasi bidang organisasi, kami mohon untuk terus dikoreksi dan diberikan perbaikan-perbaikan," kata Sigit.

Kapolri menyematkan Anugerah Bintang Bhayangkara Pratama yang ditandatangani Presiden RI Joko Widodo kepada 61 perwira tinggi Polri, delapan perwira tinggi TNI, dan lima aparatur sipil negara (ASN) di luar Polri.

Baca juga: Kapolri: Pengendalian COVID-19 masa libur Tahun Baru 2022 dioptimalkan

Sigit menyampaikan apresiasi kepada perwira tinggi TNI dan aparatur sipil negara (ASN) yang selama ini memberikan dukungan dan kontribusi luar biasa terhadap upaya pengembangan transformasi Polri bidang organisasi, operasional, dan pelayanan publik.

Kepada Perwira Tinggi (Pati) Polri yang dianugerahi Bintang Bhayangkara Pratama, Sigit mengingatkan bahwa gelar diperoleh dengan proses yang tidak mudah. Dengan melewati "screening", pemeriksaan internal, dan "track record" yang ada, kata Sigit, tanda kehormatan ini harus terus dipertahankan dengan baik.

Gelar kehormatan, kata Sigit, selain membawa kebanggaan, juga memiliki segala bentuk konsekuensi yang ada. Sebagai pimpinan di satuan kerja (satker) harus mampu melakukan transformasi atas apa yang telah diraih kepada anggotanya.

"Karena kita ingin organisasi semakin hari menjadi semakin baik. Banyak hal yang harus dibenahi. Banyak penyimpangan yang harus diperbaiki, dan tugas rekan-rekan untuk bagaimana mentransformasikan ini di satker masing-masing menjadi teladan, mengubah, dan membawa perbaikan di satker masing-masing," tutur Sigit.

Sigit menegaskan Pati Polri yang mendapatkan gelar kehormatan harus bisa menjadi contoh dan teladan. Dengan begitu akan membawa perbaikan untuk institusi Polri ke depannya.

Sebagai pemimpin, Sigit meminta personel Polri tidak ragu-ragu memberikan tindakan tegas kepada anggota yang menyimpang dan tindak tegas sesuai aturan.

Baca juga: Kapolri minta jajaran layani, lindungi, dan mengayomi masyarakat

"Berikan contoh dan teladan. Berikan "reward" bagi anggota berprestasi sehingga institusi Polri akan semakin baik, semakin dipercaya, dan dicintai masyarakat," kata Sigit.

Sigit menekankan soal terus menjaga dan meningkatkan sinergi TNI-Polri karena hal itu adalah kunci untuk menghadapi segala bentuk tantangan dan ancaman yang akan dihadapi Indonesia.

Hal itu, kata Sigit, terbukti dalam sinergi penanganan dan pengendalian Pandemi COVID-19. Di mana saat ini terus mengalami perbaikan dan dapat dikendalikan laju pertumbuhannya. Dengan begitu, pertumbuhan perekonomian masyarakat akan terus meningkat.

"Tentunya ini harus terus kita pertahankan. Karena itu sinergi dan soliditas untuk terus menjaga kondisi COVID-19 yang ada sehingga di awal tahun kita tetap bisa pertahankan. Demikian pula terkait stabilitas kamtibmas yang harus kita jaga sebagai modal agar ekonomi berjalan dengan baik," tutup Sigit.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021