Menurut laporan itu, pasukan keamanan pertama kali mendapatkan informasi tentang rencana beberapa teroris untuk membunuh Presiden Pakistan pada 21 Mei dengan mencegat panggilan dan menangkap empat dari mereka di Islamabad, dan empat lagi di berbagai wilayah di provinsi Punjab, Sabtu.
Rincian rencana dan delapan teroris ditangkap belum tersedia saat ini.
Sejak pembunuhan pemimpin Alqaeda Osama bin Laden oleh pasukan AS di barat laut kota Pakistan Abbottabad pada 2 Mei, baik Taliban Pakistan maupun Alqaeda bersumpah untuk membalas kematian Osama dan mengancam akan melancarkan serangan terhadap militer, polisi dan pasukan keamanan selain para pejabat tinggi Pakistan.
Taliban Pakistan mewujudkan kata-kata mereka itu dengan melancarkan serangkaian serangan di seluruh negeri.
Serangan serius mereka itu termasuk serangan bom bunuh diri kembar di pusat pelatihan pasukan bersenjata perbatasan di barat laut kota Pakistan Charsadda pada 13 Mei, di mana 98 orang tewas dan lebih dari 140 lainnya terluka.
Satu serangan terhadap pangkalan udara angkatan laut Pakistan di Karachi pada 22 Mei, di mana lebih dari selusin personil keamanan tewas sementara dua peswat P3C Orion pengintai buatan AS dan satu helikopter hancur.
Selain itu, sebuah mobil bom bunuh diri menyerang negara barat laut kota Hangu pada 26 Mei, di mana 36 orang tewas dan lebih dari 50 lainnya terluka.
Taliban Pakistan jelas melancarkan serangan balas dendam itu di mana sebagian besar korban adalah tentara, polisi dan Amerika Serikat.
Pada 20 Mei, dua pegawai konsulat AS di Peshawar dihantam bom yang ditanam di pinggir jalan dengan menewaskan satu orang yang sedang lewat dan beberapa lainnya terluka, selain dua diplomat Amerika Serikat itu.(*)
Taliban Pakistan jelas melancarkan serangan balas dendam itu di mana sebagian besar korban adalah tentara, polisi dan Amerika Serikat.
Pada 20 Mei, dua pegawai konsulat AS di Peshawar dihantam bom yang ditanam di pinggir jalan dengan menewaskan satu orang yang sedang lewat dan beberapa lainnya terluka, selain dua diplomat Amerika Serikat itu.(*)
H-AK/B009
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011