"Siswa sebelum menerima pengumuman kelulusan diberikan kegiatan pentas seni dengan mengenaikan pakaian adat nasional. Hal ini, sebagai antisipasi agar tidak melakukan coret-coret baju dan konvoi di jalanan, kata Kepala SMPN I Surakarta, Sri Suwartinah, di Solo.
Menurut dia, siswa dengan memakai pakaian adat tentunya mereka tidak mungkin akan melakukan coret-coret baju seragam seperti tahun-tahun sebelumnya.
Siswa dalapn kegiatan pentas seni tersebut setiap kelas harus menampilkan sebuah kesenian dengan memakai pakaian adat.
Selain itu, siswa dengan berpakain adat nasional juga akan dinilai keluwesannya untuk merebutkan hadiah yang disediakan oleh sekolah.
Menurut Sri Suwartinah, para siswa setelah mengikuti kegiatan pentas seni di sekolah, orang tua mereka sekitar pukul 12.00 WIB datang dan masuk bersama putranya di sekolah masing-masing.
"Pengumuman diberikan kepada orang tua murid sekitar pukul 13.00 WIB. Setelah itu, siswa kemudian dilanjutkan acara sungkeman kepada orang tuanya masing-masing," katanya.
Setelah acara sungkeman, kata dia, pihak sekolah kemudian menyerahkan para siswa ke orang tuanya masing-masing untuk melanjutkan jenjang sekolah yang lebih tinggi.
Sementara SMPN I Surakarta yang merupakan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) pada kelulusan 2011, sebanyak 248 siswanya dinyatakan lulus atau 100 persen sama dengan tahun sebelumnya.
Menurut dia, bahkan siswanya dari hasil ujian nasional (UN) 2011 memiliki nilai tertinggi di Solo, yakni total 38,9 (empat mata pelajaran).
Genia (140 kelas III G SMPN I Surakarta mengatakan, dengan adanya kegiatan pentas seni bersamaan pengumuman kelulusan ini, merasa senang. Karena, hal itu, tidak ada coret-coret baju seragam sekolah dan konvoi kendaraan.
"Siswa seluruhnya mengenaikan pakaian adat. Mereka tidak mungkin membuat coretan pada pakaian ini," kata Genia.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Surakarta, Rakhmat Sutomo, sebanyak 45 SMP atau sederajat di Solo 2011 ini, meluluskan siswanya 100 persen.
"Jumlah itu, meliputi sebanyak 19 SMPN, 22 SMP swasta dan empat madrasah tsanawiyah (MTs)," katanya.
Namun, kata dia, sekolah di Solo yang siswanya tidak lulus 100 persen jumlahnya 34 sekolah, yakni delapan SMP negeri dan 26 SMP swasta/MTs.
Menurut dia, tingkat kelulusan siswa SMP di Solo tahun ini mencapai 98,5 persen, sedangkan jumlah yang tidak lulus ada 1,5 persen atau sekitar 170 anak.(*)
(T. B018/S019)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011