Kairo (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk Yaman, Nurul Aulia, mengatakan KBRI sedang mempersiapkan evakuasi lanjutan bagi warga negara Indonesia (WNI) ke Indonesia akibat krisis yang kian membara atau memanas di negara itu.
"Sedang dipersiapkan evakuasi berikutnya karena tergantung kelengkapan dokumen mereka (WNI)," kata Dubes Aulia yang dihubungi dari Kairo, Mesir, Sabtu.
Pada Rabu (1/6) , KBRI telah melakukan evakuasi tahap kelima sebanyak 17 WNI ke Indonesia, dan kini tercatat 66 WNI lagi masih berlindung di KBRI.
Dubes Nurul Aulia menjelaskan, saat ini para staf KBRI dan WNI di Yaman dalam keadaan baik-baik saja kendati ibu kota Yaman, Sanaa, dilanda pertempuran sengit antara pasukan pemerintah dengan kelompok suku bersenjata pimpinan Hamid Al Ahmar.
Sementara itu, ubes Aulia menyatakan keberatannya atas pernyataannya yang dikutip ANTARA pada Sabtu (3/6) dalam berita berjudul, "KBRI Sanaa Mencekam, Tembakan Meriam Terdengar Sengit".
Dalam salah satu alinea di berita itu tertulis, "Dubes Aulia menjelaskan, sekitar dua setengah jam lalu, pemimpin suku bersenjata antipemerintah, Hamid Al Ahmar, dikabarkan telah ditangkap oleh aparat keamanan".
"Pernyataan yang benar adalah, "...Hamid Al Ahmar dikabarkan telah digempur".
Sementara itu, berbagai media massa di Timur Tengah pada Sabtu melaporkan bahwa oposisi dan kelompok suku bersenjata telah menguasai beberapa kawasan di Sanaa dan mempersempit ruang gerak pasukan yang loyal kepada Presiden Ali Abdullah Saleh.
Presiden Saleh pada Sabtu dilaporkan mengalami luka ringan dan selamat dari gempuran yang dilancarkan kelompok suku bersenjata ke Istana Presiden.
Menurut surat kabar pan Arab, Al Hayat, situasi keamanan di seantero Yaman, terutama di ibu kota Sanaa semakin memburuk pasca penyerangan atas Istana Presiden tersebut.(*)
(T.M043/A011)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011