Penyelesaian seluruh program beautifikasi Jalan Tol Bali Mandara yang semula ditargetkan selesai pada Agustus 2022 menjadi maju di Juni 2022
Badung (ANTARA) - Pengerjaan beautifikasi Jalan Tol Bali Mandara, Bali, menjelang penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali ditargetkan akan selesai pada Juni 2022.
"Penyelesaian seluruh program beautifikasi Jalan Tol Bali Mandara yang semula ditargetkan selesai pada Agustus 2022 menjadi maju di Juni 2022," kata Direktur PT Jasamarga Bali Tol (JBT) I Ketut Adiputra Karang di Kota Denpasar, Bali, Kamis.
Ia mengatakan, PT JBT yang merupakan anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk itu dalam pengerjaan beautifikasi, selain melakukan penanaman mangrove di sekitar Interchange Ngurah Rai, juga akan melakukan penghijauan dengan membuat taman di area gerbang tol (GT) dan menanam tanaman hias di median jalan, di semua GT dan akses keluar masuk yang ada di Jalan Tol Bali-Mandara.
Saat ini, beberapa tahapan awal pekerjaan seperti penanaman Blue Grass dan Jepun Bali telah dilakukan di Akses Benoa serta pembuatan awal taman di Gerbang Tol (GT) Benoa dan di GT Nusa Dua.
"Nantinya, dalam pembuatan taman di gerbang tol, tanamannya pun beragam mulai dari Jepun Bali, Palm Kuning, Bakung Laut, Bougenvile hingga Naupaka,” katanya.
Ketut Adiputra Karang menjelaskan, pihaknya juga telah mempersiapkan beberapa karya seni patung dengan bentuk patung penari Bali di Akses Ngurah Rai dan Akses Nusa Dua.
Selain itu, PT JBT juga akan fokus untuk pekerjaan pemeliharaan fasilitas dan konstruksi jalan tol seperti pengecatan ulang railing, concrete barrier, tiang pancang.
"Kami juga terus melakukan pekerjaan pemeliharaan periodik seperti scrapping, filling, overlay (SFO), expansion joint dan rekonstruksi perkerasan jalan tol sehingga semakin meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan," katanya.
Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur mengungkapkan, dukungan Jasa Marga dalam penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 juga selaras dengan komitmen untuk mewujudkan jalan tol berkelanjutan.
Hal itu karena sebagian besar program beautifikasi yang dilakukan oleh PT JBT merupakan penanaman sejumlah pohon dan tanaman yang sejalan dengan fokus implementasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Jasa Marga yang berbasis pada Sustainability Development Goals.
“Hal ini sebagai wujud nyata untuk mengurangi dampak lingkungan dari adanya pembangunan dan pengoperasian jalan tol, seperti mengurangi pencemaran udara, menyerap kebisingan hingga pemecah angin untuk mengurangi efek hempasan angin pada pengendara. Jadi, tidak hanya untuk estetika semata, tapi memiliki manfaat juga untuk keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan” ujar Subakti.
Sebelumnya, pada Selasa (28/12), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama jajarannya juga telah memonitor progres pekerjaan penataan lanskap dan beautifikasi Jalan Tol Bali Mandara.
Dalam peninjauan tersebut, Menteri BUMN meminta agar Jasa Marga dan PT JBT memastikan kembali untuk pemilihan tanaman yang akan digunakan dalam program penghijauan di Jalan Tol Bali Mandara dapat hidup sesuai dengan kondisi lingkungan di jalan tol itu sendiri.
“Pastikan juga jenis tanaman yang dipilih tidak membahayakan pengguna jalan karena keselamatan mereka tetap yang utama. Untuk penyiraman taman juga bisa memanfaatkan teknologi. Selain melakukan penghijauan, seluruh gerbang tol agar dilakukan perapian,” kata Erick Thohir.
Baca juga: Jasa Marga akan lakukan penghijauan Jalan Tol Bali Mandara
Baca juga: Pengelola Jalan Tol Bali Mandara siap sambut KTT G20
Baca juga: Ada SPKLU di kawasan Tol Bali Mandara, fasilitasi kendaraan listrik
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021