Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) memperkirakan konsumsi premium bersubsidi normal saat masa liburan yang berlangsung sejak Kamis (2/6) hingga Minggu (5/6).
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Djaelani Sutomo saat dihubungi ANTARA News.com di Jakarta, Sabtu, mengatakan bahwa pada wilayah tertentu khususnya lokasi wisata atau daerah tujuan mudik, konsumsi memang meningkat.
"Kenaikannya kecil 2-3 persen," kata Djaelani.
Namun sebaliknya, di wilayah lainnya seperti pusat bisnis dan perkotaan mengalami penurunan konsumsi premium.
"Jadi, kami perkirakan seimbang antara kenaikan dan penurunan, atau konsumsi tetap normal," ujarnya.
Pada kondisi normal, konsumsi premium bersubsidi mencapai sekitar 65.000 kiloliter per hari.
Pemerintah menetapkan pada Jumat (3/6) sebagai cuti bersama menyusul Kamis (2/6) merupakan tanggal libur nasional.
Dengan demikian, sebagian besar pekerja menikmati masa libur selama empat hari sejak Kamis hingga Minggu.
Djaelani mengatakan, kondisi liburan ini berbeda dengan masa libur Lebaran. Secara umum, kenaikan konsumsi premium bersubsidi saat Lebaran mencapai 5-8 persen.
"Bahkan, pada SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) tertentu yang berada di jalur mudik, ada yang mengalami kenaikan hingga 100 persen dalam satu hari," katanya.
Ia menambahkan, pada setiap masa liburan, Pertamina menjaga stok BBM terutama SPBU yang biasanya mengalami kenaikan konsumsi.
"Kami tidak ingin masyarakat kekurangan BBM," ujarnya.
Saat ini, stok premium bersubsidi tercatat mencapai 17-18 hari ke depan, sementara solar subsidi stoknya hingga 22-23 hari. (K007)
(ANTARA)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011