Beijing (ANTARA) - Sekitar 85,64 persen warga China telah menerima vaksin COVID-19 dosis lengkap menjelang musim libur Tahun Baru 2022 dan Tahun Baru Imlek.

Sebanyak 1,274 miliar warga sudah mendapatkan vaksin lengkap yang berarti telah menciptakan 85,64 persen kekebalan komunitas, demikian He Qinghua dari Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) dalam pengarahan pers di Beijing, Rabu (29/12).

Walau begitu, pihaknya tetap menyarankan kepada masyarakat agar tidak mengabaikan ancaman Omicron yang ditemukan di beberapa negara, termasuk China.

Agar liburan tetap aman, pemerintah disarankan tetap memberlakukan kebijakan nol kasus secara dinamis sambil mempercepat vaksinasi dan pemberian suntikan penguat (booster).

Baca juga: China hukum 26 pejabat di Xian terkait gelombang baru COVID-19

Libur Tahun Baru Imlek yang juga dikenal dengan liburan musim di China berlangsung selama 40 hari dari 17 Januari hingga 25 Februari 2022.

Perkiraan awal menunjukkan perjalanan mudik dan wisata selama periode liburan tersebut akan meningkat tajam, bahkan bakal melewati pencapaian 2021 yang sebanyak 870 juta dan 2020 sebanyak 1,48 miliar perjalanan, demikian Ren Zhuoli dari Kementerian Transportasi China dikutip media setempat, Kamis.

China sendiri sampai saat ini telah mendapati 197 kasus positif COVID-19, tertinggi dalam 20 bulan terakhir. Namun dalam satu tahun terakhir tidak ada kasus kematian baru.

Klaster baru di Xian, Provinsi Shaanxi, masih berpeluang terjadinya penularan yang lebih tinggi pada penduduk lokal, namun otoritas setempat berharap tidak berdampak besar pada puncak arus perjalanan mudik dan wisata selama periode Tahun Baru Imlek.

Baca juga: Fosun Pharma kirim 12,4 juta dosis vaksin COVID-19 ke Taiwan
Baca juga: UAE terbitkan izin vaksin COVID berbasis protein Sinopharm

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021