Perlambatan ekonomi tersebut terjadi pada tujuh sektor ekonomi, yaitu industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, pertambangan dan pengalian, bangunan, jasa-jasa, keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan.

Jayapura (ANTARA News) - Perekonomian Provinsi Papua pada triwulan I-2011 mengalami perlambatan sebesar -8,56 persen dibandingkan triwulan sebelumnya, yang digambarkan melalui Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000.

Perlambatan ekonomi tersebut terjadi pada tujuh sektor ekonomi, yaitu industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, pertambangan dan pengalian, bangunan, jasa-jasa, keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan.

Sedangkan sektor yang mengalami pertumbuhan adalah sektor pertanian 1,11 persen dan sektor listrik dan air bersih 0,004 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Papua, Djarot Soetanto, di Jayapura, Sabtu.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) triwulan I-2011 dibandingkan dengan triwulan I-2010 tumbuh sebesar 12,62.

Peningkatan pertumbuhan terjadi pada sektor jasa-jasa, keuangan, persewaaan dan jasa persahaan, bangunan, perdagangan, hotel dan restoran, industri pengolahan, pengangkutan dan komunikasi, pertanian, listrik dan air bersih, dan pertambangan dan penggalian.

Sementara itu, PDRB tanpa tambang triwulan I-2011 dibanding triwulan IV-2010 mengalami perlambatan -7,43 persen.

Bila triwulan I-2011 dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya (year-on-year) ekonomi Papua mengalami percepatan 16,43 persen.

Dia mengatakan, pada triwulan I-2011, sektor ekonomi yang memiliki peran terbesar terhadap perekonomian Papua adalah pertambangan dan penggalian yakni sebesar 62,26 persen, diikuti oleh sektor pertanian 9,17 persen, bangunan 8,59 persen, dan jasa-jasa 7,72 persen.

Sedangkan lima sektor lainnya mempunyai andil masing-masing kurang dari lima persen, yakni perdaganganm hotel dan restoran 4,46 persen, pengangkutan dan komunikasi 4,38 persen, keuangan, persewaan dan jasa persahaan 1,85 persen, industri pengolahan 1,44 persen dan sektor listrik dan air bersih 0,13 persen.

Sektor pertanian menduduki peringkat pertama pembentukan PDB Papua, yakni sebesar 24,05 persen.

Keaadaan ini terlihat lebih nyata menggambarkan perekonomian Papua karena sebagian besar penduduknya hidup dari sektor pertanian," tambahnya.

Sedangkan penyumbang terbesar kedua adalah sektor bangunan 22,52 persen, ketiga sektor jasa-jasa 20,24 persen, keempat sektor perdagangan, hotel dan restoran 11,70 persen, kelima pengangkutan da komunikasi 11,49 persen.

"Empat sektor lainnya yaitu keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, industri pengolahan, pertambangan dan penggalian dan sektor listrik dan air bersih memberikan sumbangan di bawah 5,00 persen, yakni masing-masing sebesar 4,84 persen, 3,78 persen, 1,04 persen dan 0,35 persen," katanya.(KR-ALX/4/6/2011)

(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011