Surabaya (ANTARA News) - Anggota Dewan Pembina DPP Partai Demokrat Ahmad Mubarok memastikan mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat Nazaruddin akan ada bila diperlukan oleh KPK untuk kepentingan hukum.

"Pokoknya, kalau dibutuhkan, nanti orangnya ada, tapi prosesnya jangan diberitakan," katanya di sela-sela seminar di Gedung C Fisip Unair Surabaya, Jumat.

Di sela-sela seminar bertajuk "Menakar Kualitas Demokrasi Indonesia - Asia Tenggara" itu, ia menjamin tim sedang bekerja untuk menjemput Nazaruddin.

"Tapi, prosenya tidak untuk diberitakan. Pokoknya, ketika diperlukan, maka beliau ada," katanya di sela-sela seminar yang dibuka Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini itu.

Didesak jaminan itu berarti untuk memulangkan Nazaruddin dari Singapura guna memenuhi panggilan KPK atau lainnya, ia menyatakan pemanggilan itu belum ada.

"Tapi, kalau ada (pemanggilan), pasti (Nazaruddin) ada," katanya di sela-sela seminar yang juga menampilkan Idrus Marham (DPP Golkar) dan Syaiful Djarot (DPP PDIP) selaku pembicara lain.

Nazarudin disebut-sebut terlibat dalam kasus dugaan suap dengan tersangka Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga dalam pembangunan Wisma Atlet di Palembang.

Nama Nazarudin disebut-sebut berdasarkan Berkas Acara Pemeriksaan (BAP) Direktur Marketing PT Anak Negeri, Mindo Rosaline Manulang, yang akhirnya dicabut.

Ketika membuka seminar itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku dirinya tidak paham soal politik, namun sebagai bikrorat selalu berupaya untuk melalukan apa saja untuk kepentingan masyarakat.

"Karena itu, politik itu jangan untuk kepentingan kita sendiri, tapi untuk kepentingan masyarakat. Mungkin tantangannya banyak, tapi mana ada masuk surga itu gratis, tentu ada tantangannya," katanya di hadapan sekitar 300 mahasiswa yang menghadiri seminar itu.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011