Gubernur Deval Patrick mengumumkan keadaan darurat itu "sebagai reaksi atas dampak aktivitas tornado dan cuaca ekstrem", kata kantornya.
"Parahnya dan kuatnya tornado hari ini tak pernah kami saksikan sebelumnya di Massachusetts," kata juru bicara Lembaga Penanganan Keadaan Darurat Massachusetts Scott MacLeod kepada AFP, yang dipantau ANTARA di Jakarta, Kamis.
"Dengan dasa tahunan, kami menduga akan menghadapi satu, dua atau tiga kondisi awas atau peringatan tornado tapi tentu saja dampak tornado yang kami saksikan hari ini sangat mengerikan," katanya. Ia mengkonfirmasi empat orang tewas akibat angin puting beliung sangat kuat tersebut.
Sebagai reaksi atas pengumuman itu, pengawal nasional di negara bagian tersebut mengerahkan 1.000 anggotanya untuk membantu upaya tanggap bencana dan pertolongan.
Gubernur "akan mengerahkan segala sumber daya yang diperlukan guna memastikan keselamatan semua warga Massachusetts", demikian antara lain isi pernyataan darurat negara bagian tersebut. Ditambahkannya, pegawai yang bukan dari bagian gawat darurat di kantor gubernur tak diharuskan melapor ke tempat kerja mereka pada Kamis, sementara kegiatan pembersihan dilanjutkan.
Cuaca buruk dan tornado "mengakibatkan angin keras, kerusakan harta dan terputusnya aliran listrik bagi banyak warga" di seluruh negara bagian itu, kata kantor gubernur.
Patrick mendesak warga agar berlindung setelah dikeluarkannya peringatan cuaca.
Sebanyak 20 permukiman di seluruh negara bagian tersebut melaporkan terjangan tornado, kata MacLeod.
Dinas Cuaca Nasional sedang berusaha mengkonfirmasi kekuatan angin kencang itu di seluruh negara bagian tersebut.
Tornado menerjang cuma lebih satu pekan setelah awan gelap menyelimuti kota Joplin, Missouri, sehingga menewaskan 134 orang, dalam salah satu terjangan tornado paling kuat yang menerjang Amerika Serikat.
(Uu.C003/A011)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011