Poso (ANTARA News) - Pelaksanaan ibadah umat Nasrani untuk memperingati Hari Kenaikan Isa Almasih di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Kamis berlangsung aman dengan keterlibatan penjagaan dari aparat kepolisian dua hingga tiga personel di setiap gereja.
Polisi memeriksa satu persatu kartu tanda penduduk (KTP) setiap anggota jemaat yang hendak masuk ke gereja. Kondisi ini berlangsung di Gereja Peniel, Jalan Kihajar Dewantoro, Kelurahan Lombogia dan gereja GKST Jemaat Sion Poso, di Jalan Sudirman, Kelurahan Kasintuvu.
Ibadah padang yang mestinya di gelar di lapangan tersebut dialihkan ke gereja setelah ditemukannya 12 bom rakitan sehari sebelum kenaikan Isa Almasih.
"Ini hanya untuk mengantisipasi saja, makanya kita alihkan ibadah itu ke gereja. Sebetulnya kita rencana ibadah di luar gereja di satu tempat luas dan terbuka tetapi karena ada penemuan bom kami pindah ke gereja," kata Pendeta Gereja Jemaat Sion, Cornelius Ramma, di Poso, Kamis.
Hingga Kamis siang situasi di Kabupaten Poso berlangsung aman. Pelaksanaan ibadah padang juga berlangsung khidmad di sejumlah gereja di Poso.
Sementara itu, beberapa jemaat sempat mendatangi lokasi wisata pantai Pantat Kapal, tempat penemuan lima bom aktif dan tujuh bom rakitan yang belum dipasangi detonator. Sebelumnya, tempat ini rencananya akan dijadikan lokasi ibadah padang, namun dibatalkan karena adanya penemuan bom tersebut.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Poso, AKBP Pulung Rohmadianto, mengatakan bahwa untuk meningkatkan rasa kenyamanan dan kewaspadaan di tengah masyarakat seluruh polisi masyarakat (Polmas) diaktifkan.
"Seluruh desa di Poso sudah terbentuk Polmas-nya," kata Pulung.
Dia mengatakan, untuk menjaga ketertiban dan keamanan diperlukan pro aktif masyarakat. Penemuan bom aktif Rabu sore oleh masyarakat langsung dilaporkan warga ke Polmas setempat.
Pulung mengatakan, hingga saat ini situasi keamanan di Poso tetap kondusif
(T.A055)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011