Dirjen mengemukakan, beberapa hal yang akan dibahas ulang dalam mini dialogue IUSSD antara lain penanganan terorisme, pengamanan Selat Malaka, keamanan kawasan.

Jakarta (ANTARA News)- Indonesia dan Amerika Serikat (AS) akan merumuskan kembali kerjasama keamanan kedua negara, pasca pencabutan embargo medio November silam, terutama dalam penanganan terorisme, pengamanan Selat Malaka dan keamanan kawasan Asia Tenggara. "Semua itu akan dibahas dalam Mini Dialogue IUSSD (Indonesian-United State Security Dialogue) di Jakarta, 20 Januari mendatang," kata Dirjen Strategi Pertahanan (Strahan) Departemen Pertahanan (Dephan) Mayjen Dadi Susanto, ketika ditemui di ruang kerjanya di Jakarta, Jumat. Ia mengatakan, dialog kerjasama keamanan Indonesia-AS diawali dengan pertemuan pertama di Jakarta pada 2002, dan dilanjutkan dengan pertemuan kedua dan ketiga masing-masing di Washington DC dan Jakarta. Dialog tersebut, antara lain membahas berbagai hal yang berkaitan dengan peningkatan kerjasama keamanan dua negara, termasuk dalam mengantisipasi perkembangan lingkungan strategis regional dan global. Namun, tambah Dadi, dengan dicabutnya embargo oleh Pemerintah AS pada pertengahan November 2005, maka Indonesia dan AS perlu merumsukan kembali bentuk kerjasama keamanan yang akan dilakukan kedua negara. "Inilah yang akan dirumuskan dalam mini dialogue IUSSD di Jakarta, yang akan menjadi bahan dalam pertemuan IUSSD keempat di AS Mei 2006," katanya. Ia mengemukakan, beberapa hal yang akan dibahas ulang dalam mini dialogue IUSSD antara lain penanganan terorisme, pengamanan Selat Malaka, keamanan kawasan, dan berbagai hal yang berkaitan dengan peningkatan kerjasama keamanan kedua negara, terutama untuk mempercepat proses pemulihan hubungan militer RI-AS. Dalam forum informal itu, Indonesia akan mendesak pihak AS untuk segera mempercepat proses pemulihan kerjasama militer RI-AS pasca pencabutan embargo antara lain dengan mempercepat penarikan seluruh suku cadang pesawat tempur TNI Angkatan Udara yang masih tertahan di beberapa negara, akibat embargoyang diberlakukan AS pada 12 tahun silam. "AS berpandangan peningkatan kerjasama keamanan dengan Indonesai sangat perlu ditingkatkan, terutama dalam penanganan terorisme, karena letak geografis RI yang sangat strategis tidak saja bagi terciptanya keamanan regional tetapi juga global," ujar Dadi. Selain mini dialogue IUSSD, kedua negara juga akan melakukan mini dialogue US-Indonesian Bilateral Defence Dialogue (USIBDD), sebagai salah satu bentuk implementasi dari IUSSD seperti latihan bersama, pendidikan, operasi, logistik, da sebagainya. Kerjasaam militer antara TNI dan US Pacific Command (US PACOM) dalam payung USIBDD dimulai sejak 1997. Namun sempat dihentikan pada 2002 bersamaan dengan embargo yang diberlakukan AS terhadap Indonesia. Kerjasama antara TNI dan US PACOM ini adalah bagian dari "Training and Excersice Working Group" (TEWG) yang merupakan bagian "US-Indonesia Bilateral Defence Dialogue" (USIBDD), yang telah kembali berjalan mulai 2004 setelah sebelumnya sempat dibekukan pada 1997. Untuk 2005, US PACOM menawarkan sekitar 108 program pelatihan dan diskusi atau yang dikenal "Subject Matters Expert Excahanges" (SMEE) untuk masing-masing angkatan kedua negara. Namun, dari 108 program yang ditawarkan, TNI hanya mengambil 80 program disesuaikan dengan kepentingan nasional Indonesia.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006