New York (ANTARA News) - Harga minyak turun tajam pada Rabu waktu setempat, tertekan data ekonomi lemah Amerika Serikat, negara konsumen minyak terbesar di dunia, kata para dealer.

Kontrak utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Juli, anjlok 2,41 dolar AS menjadi ditutup pada 100,29 dolar AS per barel.

Di London, minyak mentah "Brent North Sea" untuk pengiriman Juli menetap di 114,53 dolar AS per barel, jatuh 2,20 dolar AS dari tingkat penutupan Selasa.

"Data ekonomi yang melemah dan menggelisahkan telah mengangkat isu-isu tentang sisi permintaan," kata Phil Flynn dari PFG Best.

Flynn mencatat spekulasi bahwa kemajuan lemah dalam pemulihan ekonomi AS bisa mendorong Federal Reserve untuk meluncurkan pembelian aset putaran ketiga, atau pelonggaran kuantitatif, untuk merangsang pertumbuhan. Program itu sekarang 600 miliar dolar AS yang dijuluki QE2, akan berakhir bulan ini.

"Apakah data lemah membawa kita QE3 atau apakah Fed menyadari bahwa inflasi hanya harga komoditas pangan dan melakukan sedikit untuk mendapatkan uang kembali ke dalam ekonomi riil," kata dia.

Investor memiliki setumpuk data suram AS untuk dicerna. ADP melaporkan gaji perusahaan non pertanian AS sektor swasta bertambah 38.000 pekerjaan pada Mei, jauh di bawah konsensus perkiraan 170.000. Angka April direvisi naik menjadi 177.000.

Sementara survei manufaktur Institute of Supply Management (ISM)menunjukkan perlambatan dalam bisnis pada Mei.

Indeks ISM turun hampir tujuh persen dari April, menjadi 53,5 persen. Pesanan baru sendiri turun dengan hampir seperlima.

"Penurunan tajam dalam indeks manufaktur ISM AS ke posisi terendah 19-bulan 53,5 pada Mei ... hanya akan menambah kekhawatiran bahwa perekonomian telah terpukul potongan-potongan pelunakan lain," kata analis Capital Economics, Paul Ashworth.

Sentimen pasar juga di bawah tekanan dari data manufaktur untuk zona euro dan China yang menunjukkan aktivitas melambat.

Minyak telah melonjak lebih tinggi pada Selasa, memperoleh dukungan dari dolar yang lemah, di tengah harapan untuk talangan lain utang Yunani dan meningkatnya kerusuhan di Yaman.

Laporan mingguan mengenai persediaan minyak oleh pemerintah AS yang diawasi ketat akan dipublikasikan Kamis, satu hari kemudian daripada biasanya karena libur pada Senin, demikian AFP melaporkan. (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011