Kami membuat keputusan bahwa dalam kondisi tertentu staf yang positif akan tetap bekerja berdasarkan daftar prioritas dan manajemen risiko
Bengaluru (ANTARA) - Quebec, provinsi terpadat kedua Kanada, tidak punya pilihan selain memperbolehkan beberapa pekerja esensial untuk tetap bekerja meskipun setelah terkonfirmasi positif COVID-19.
Langkah itu untuk mencegah kekurangan staf yang dapat menghambat layanan kesehatan, kata Menteri Kesehatan Kanada Christian Dube, Selasa.
Quebec sudah membuat rekor harian sejak varian Omicron memulai gelombang baru kenaikan infeksi yang cepat,
Provinsi itu mencatat 12.833 kasus pada Senin (27/12), angka harian tertinggi di seluruh wilayah Kanada selama pandemi.
“Penularan Omicron sangat eksponensial yang menyebabkan jumlah besar personel harus ditarik dan menimbulkan risiko terhadap kapasitas jaringan untuk merawat warga Quebec,” kata Dube kepada wartawan.
“Kami membuat keputusan bahwa dalam kondisi tertentu staf yang positif akan tetap bekerja berdasarkan daftar prioritas dan manajemen risiko,” katanya.
Dia menambahkan informasi lebih lanjut akan diberikan beberapa hari mendatang.
Dube mengatakan Quebec juga akan menawarkan dosis ketiga vaksin COVID-19 untuk semua orang di atas usia 18 tahun mulai 4 Januari 2022.
Pekan lalu, Quebec memerintahkan bar, pusat kebugaran, dan kasino untuk ditutup dan mengimbau masyarakat untuk bekerja hanya dari rumah.
Provinsi itu juga membatasi perkumpulan di rumah pribadi dan restoran hanya boleh maksimal enam orang.
Sumber: Reuters
Baca juga: Quebec Kanada laporkan kematian pertama setelah divaksin AstraZeneca
Baca juga: Omicron sebabkan kasus COVID-19 di Kanada melonjak capai 1,95 juta
Baca juga: Khawatir Omicron, Kanada akan perketat pembatasan perjalanan
Penerjemah: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021