London (ANTARA News/AFP) - Mantan anggota-anggota pasukan khusus Inggris bekerja di perusahaan-perusahaan keamanan swasta di kota Misrata, Libya memberikan nasehat pada pemberontak dan memasok informasi kepada NATO, kata surat kabar The Guardian, Rabu.
Mantan anggota-anggota pasukan khusus SAS (Special Air Service) termasuk di antara mereka yang mengumpulkan informasi tentang lokasi dan gerakan pasukan yang setia pada pemimpin Libya Muammar Gaddafi, kata sumber-sumber militer Inggris kepada surat kabar itu.
Mereka menyampaikan informasi ke pusat komando NATO di Naples.
Mantan serdadu-serdadu itu berada di Libya dengan dengan restu Inggris, Prancis dan negara-negara lain NATO, kata sumber-sumber itu kepada surat kabar tersebut.
Mereka dipasok dengan perlengkapan non tempur oleh pasukan koalisi.
Para pejabat Kementerian Pertahanan membantah para mantan tentara itu dibayar oleh pemerintah Inggris dan menegaskan mereka buakn pasukan tempur di lapangan.
Guardian memberitakan tentara-tentara itu kabarnya dibayar oleh negara-negara Arab terutama Qatar.
Inggris pekan lalu menyetujui penggunaan helikopter-helikopter tempur Apache miliknya dalam operasi itu .
Informasi itu dikumpulkan oleh para penasehat pemberontak mungkin digunakan para pilot Inggris dan Prancis dan misi-misi yang diperkirakan akan dilakukan akhir pekan ini, kata laporan surat kabar itu.
Laporan-laporan tentang kehadiran mereka muncul setelah stasiun televisi berbahasa Arab Al Jazeera menayangkan gambar enam warga Barat bersenjata berbicara dengan pemberontak di kota pelabuhan Misrata.
Libya, Selasa menuduh NATO membunuh 718 warga sipil dan mencederai 4.067 orang lainnya dalam 10 minggu serangan-serangan udara.(*)
(Uu.H-RN/H-AK)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011