"Pancasila kalah populer dan tenggelam dalam hiruk pikuk derasnya budaya multinasional. Seakan-akan lupa di atas UU dan UUD 1945 ada Pancasila, roh bangsa ini," kata Arwani di Jakarta, Rabu.
Untuk itu, katanya, perlu revitalisasi dan penanaman kembali nilai-nilai luhur Pancasila terutama kepada generasi muda.
"Negara jangan membiarkan mereka tidak mengenal Pancasila," katanya.
Sementara itu anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko mengatakan semua pendiri bangsa sepakat Pancasila itu dasar negara.
Untuk itu, menurut dia, perdebatan teori terkait Pancasila seharusnya tidak meninggalkan nilai otentik Pancasila yang dibuat oleh para pendiri bangsa dan justru malah tidak dilaksanakan.
"Perdebatan teoritis itu bagus dan saya mendukung itu tetapi jangan sampai keasyikan dialog tapi pelaksanaannya jeblok," katanya.
Ia menambahkan Pancasila memang harus dimaknai kembali karena sebagai ideologi harus memenuhi tiga hal, pertama, integratif atau mampu mempersatukan, kedua, motivatif atau mendorong, ketiga, inspiratif atau menjadi sumber inspirasi menjawab persoalan bangsa.
Menurut dia, Pancasila sebagai ideologi tak terpisahkan dengan keberadaan Indonesia.
"Indonesia itu Pancasila dan Pancasila itu Indonesia. Sesederhana itu kok. Jadi apapun usulnya, Pancasila dasarnya," katanya.(*)
(T.M041/B009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011