Jakarta (ANTARA News) - Minimnya faktor penggerak pasar dan melemahnya yen terhadap dolar AS membuat nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta Rabu sore hanya bergerak dalam kisaran sempit, pelaku pasar juga sepertinya berhati-hati.

Pada perdagangan kurs sore tadi rupiah ditransaksikan pada 8.537 per dolar AS atau melemah 5 poin dari posisi penutupan pasar kemarin 8.532 per dolar AS.

Pengamat pasar uang dari BCA David Sumuel mengatakan, pengumuman inflasi yang rendah sebesar 0,12 persen tidak berdampak pada pergerakkan pasar uang hari ini.

"Pengumuman inflasi yang tipis tidak terlalu berdampak pengaruhnya ke depan di pasar uang," ujar dia.

Ia menambahkan, kajian yang dilakukan oleh lembaga peringkat internasional Standard & Poor`s (S&P) terhadap Jepang membuat pelaku pasar wait and see.

"S&P lakukan review terhadap Jepang apakah positif atau negatif untuk outlook perekonomiannya," kata dia.

Analis pasar uang Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih menambahkan, pasar tengah mewaspadai potensi penurunan peringkat Jepang.

"Dengan potensi penurunan peringkat Jepang itu akan berdampak negatif pada mata uang Asia termasuk mata uang nasional," kata dia.

Sebelumnya, kata dia, lembaga pemeringkat internasional Fitch telah menurunkan outlook Jepang menjadi negatif dengan peringkat AA- (Double A minus).

Ia menambahkan, Jepang saat ini masih menjadi pasar uang Asia yang paling penting, pelemahan persepsi risiko ini dapat berdampak negatif bagi pasar Asia termasuk Indonesia.

(KR-ZMF/S025)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011