Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan pada Juni hingga Agustus akan berpotensi inflasi karena harga komoditas pangan terutama beras mulai meningkat.
Hal tersebut diungkapkan Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Djamal di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan beras merupakan komponen terpenting dalam penghitungan inflasi dan pada dua bulan terakhir sempat terjadi deflasi karena pada waktu itu memasuki masa panen.
Namun, pada dua minggu terakhir Mei 2011, harga beras mulai meningkat karena masa panen mulai berakhir.
"Kenaikan ini mulai terjadi pada minggu keempat dan kelima bulan Mei karena masa panen mulai habis," ujarnya.
Selain itu, kenaikan harga emas perhiasan yang merata di 66 kota IHK juga berpotensi menyumbang inflasi dalam bulan-bulan mendatang.
"Harga pasaran emas dunia mulai naik dan ini yang menyebabkan terjadinya inflasi pada Mei 2011," ujarnya.
Sementara, kelompok pendidikan dan rekreasi belum memberikan andil inflasi maupun deflasi hingga saat ini, karena belum memasuki masa liburan dan pendaftaran anak sekolah untuk tahun ajaran baru.
"Tapi, diprediksi pada satu atau dua bulan mendatang, kelompok ini akan menyumbang andil inflasi terbesar," ujarnya.
Ia melanjutkan, bulan Juni juga patut diberikan perhatian karena adanya liburan panjang pada awal dan akhir bulan.
"Walau belum dapat dipastikan berapa angka inflasi, namun jumlah penumpang domestik yang mengadakan perjalanan akan meningkat dan itu pasti akan berpengaruh kepada inflasi," ujarnya.
Untuk itu, menurut Djamal, pada bulan-bulan Juni hingga Agustus dan seterusnya harus diwaspadai kemungkinan terjadinya inflasi.
BPS mencatat pada Mei 2011 terjadi inflasi sebesar 0,12 persen karena ada peningkatan harga kebutuhan sandang padahal pada dua bulan terakhir sempat terjadi deflasi.
Dengan demikian, laju inflasi tahun kalender Januari-Mei tercatat 0,51 persen dan inflasi "yoy" 5,98 persen. Selain itu, inflasi inti Mei tercatat 0,27 persen dan inflasi inti "yoy" 4,64 persen.
Sementara, pemerintah menetapkan asumsi laju inflasi dalam APBN 2011 sebesar 5,3 persen.
(s034)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011