Jakarta (ANTARA) -
"Iya, ini hasil evaluasi panjang ya. Setelah melalui evaluasi untuk mendorong peningkatan kinerja dan kualitas layanan, perlu ada penyegaran direksi," kata Riyadi saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Riyadi menegaskan, bahwa pemberhentian Prasetya tidak terkait dengan kecelakaan yang dialami bus TransJakarta hingga beberapa kali, sehingga menjadi sorotan. "Sebetulnya evaluasinya sudah lama. Kita melakukan evaluasi rutin, berkesinambungan. Semua BUMD kita lakukan evaluasi," ujar Riyadi.
Baca juga: BP BUMD DKI libatkan KNKT untuk audit TransJakarta
Baca juga: KNKT berikan empat rekomendasi untuk TransJakarta
Menurut dia, investigasi kecelakaan bus TransJakarta yang dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tidak mengeluarkan rekomendasi pemberhentian jajaran direksi TransJakarta.
"KNKT tidak merekomendasikan personal ya. KNKT merekomendasikan aspek teknis, keselamatan saja. Jadi, KNKT tidak merekomendasikan ganti ini, ganti itu. Rekomendasi KNKT terkait aspek keselamatan transportasi," ungkapnya.
Dengan demikian, saat ini jabatan Direktur Operasional diisi oleh mantan Direktur Operasi PT Hutama Karya (Persero), M Indrayana. Riyadi menyebut, ada peluang rotasi jabatan direktur setelah Indrayana bergabung di TransJakarta.
"Jadi, nanti setelah pergantian, akan ada rotasi. Jadi, yang memegang operaisonal yang sudah punya pengalaman di transportasi," ujar dia.
Baca juga: Pemprov DKI: Ada indikasi kinerja direksi TransJakarta tidak optimal
Baca juga: Dishub DKI segera realisasikan rekomendasi KNKT soal TransJakarta
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2021