Ambon (ANTARA) - Kapolsek Leihitu, Iptu Julkisno Kaisupy bersama anggotanya didukung aparat Koramil Leihitu dan Satgas BKO Yon Arhanud 11 WBY mengevakuasi puluhan penumpang sebuah speedboat yang mengalami mati mesin akibat gelombang tinggi dan angin kencang.
"Kami berupaya memberikan pertolongan terhadap puluhan penumpang speedboat yang terombang-ambing di perairan Tanjung Hitu, Kecamatan Leihitu, (Pulau Ambon) Kabupaten Maluku Tengah akibat mengalami mati mesin," kata Kapolsek di Ambon, Selasa.
Menurut dia, totalnya terdapat 31 orang dimana lima diantaranya adalah ABK di dalam speedboat yang baru tiba dari pelabuhan rakayat Ketapang, (Pulau Seram) Kabupaten Seram Bagian Timur.
Evakuasi ini bermula dari salah satu penumpang Speedboat Rikma yang menghubungi Kapolsek untuk meminta pertolongan karena buruknya cuaca di laut berupa angin kencang dan ombak besar, sementara mesin speedboat sudah mati total.
Selanjutnya Kapolsek Leihitu berkoordinasi dengan Danramil Leihitu dan Satgas BKO Yon Arhanud 11 WBY serta juragàn speedboat Teluk Huamual Star untuk melakukan pertolongan dan evakuasi.
"Dengan dibantu masyarakat, kami segera melakukan pertolongan dan mengevakuasi 26 penumpang yang terdiri dari 19 orang dewasa serta sembilan orang anak ditambah lima ABK ke daratan sekitar pukul 10:20 WIT," jelas Kapolsek.
Menurut Keterangan Rusdin Papalia selaku ABK, awalnya Speedboat Rikma dengan tiga mesin berkekuatan 40 PK ini berjalan mulus, namun tiba-tiba dua mesinnya mengalami gangguan saat keluar dari Dusun Ketapang, Desa Loki, Kabupaten SBB sekitar pukul 09:00 WIT.
Akibatnya mereka tetap berlayar menuju Pelabuhan Hitu dengan hanya menggunakan satu unit mesin dengan jarak kurang lebih 7 mil laut dari garis pantai.
Baca juga: Kelalaian pengemudi "speedboat" akibatkan lima tewas
Baca juga: Speedboat rute Ternate -- Ambon tenggelam di perairan Halsel
Baca juga: Ambon kembangkan speedboat sebagai moda angkutan pilihan
Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021