Setiap tahun ada peningkatan angka kepercayaan hoaks
Mataram (ANTARA) - Masyarakat anti fitnah Indonesia (Mafindo) menyatakan, hasil survei kepercayaan masyarakat Indonesia atas informasi hoaks atau berita palsu saat ini cukup tinggi.
"Angka warga yang terpapar informasi hoaks itu hampir 60 persen dari jumlah pengguna internet di Indonesia," kata pemeriksa fakta senior Mafindo Dedy Helsyanto saat acara diskusi peran media di tengah informasi hoaks di masyarakat yang digelar LKBN Antara di Mataram, Selasa.
Ia mengatakan, angka warga yang percaya dengan berita palsu itu setiap tahunnya terus mengalami peningkatan, sehingga bisa dibayangkan ketika itu bisa berkembang. Di satu sisi jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 70 persen dari jumlah penduduk 200 juta lebih yang tersebar di semua provinsi.
"Setiap tahun ada peningkatan angka kepercayaan hoaks yang terjadi dengan meningkatnya jumlah penggunaan media sosial," katanya.
Baca juga: UI latih siswa SMA hidup sehat tanpa hoaks
Baca juga: Interaksi hoaks di Facebook lebih banyak daripada berita
Sementara hanya beberapa persen warga Indonesia saja yang mampu mengenali hoaks, salah satunya adalah peran media dan jurnalis dalam melawan informasi hoaks.
"Kebanyakan hoaks yang ditemukan terkait isu sosial politik, sara, kesehatan, berita duka, kecelakaan dan lowongan pekerjaan," katanya.
Ia mengatakan, media telah memberikan kontribusi banyak bagi kemajuan masyarakat dan daerah, sehingga peran media dan jurnalis melawan hoaks sangat diharapkan, karena telah melalui kode etik jurnalis sesuai aturan.
"Tidak ada berita hoaks yang dibuat oleh media," katanya.
Oleh sebab itu, sangat diharapkan peran media dan jurnalis dalam memberikan edukasi kepada masyarakat untuk melawan penyebaran informasi hoaks di era digital saat ini.
"Mari kita sama-sama melawan informasi hoaks tersebut," katanya.
Dalam kegiatan pelatihan yang merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perum LKBN ANTARA itu, ia juga memberikan bagaimana cara mengecek fakta berita hoaks yang viral baik di media sosial maupun masyarakat.
Baca juga: BRIN imbau masyarakat tidak percaya hoaks dan ramalan tentang gempa
Baca juga: MPR: Melawan berita bohong merupakan bentuk nasionalisme
Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021