Jakarta (ANTARA) - Penyerang Prancis Kylian Mbappe dan striker Polandia Robert Lewandowski berkeberatan dengan gagasan Piala Dunia dua tahunan karena kualitas sepak bola akan merosot apabila para pemain dipaksa terlalu banyak bekerja keras dalam turnamen besar yang waktunya singkat.
Gagasan Piala Dunia dua tahunan terus mengemuka saat Presiden FIFA Gianni Infantino mencoba untuk mencari dukungan dari federasi nasional dan dia mengatakan peralihan itu akan menghasilkan tambahan dana senilai 4,4 miliar dolar AS bagi organisasi dunia tersebut.
Namun, proposal tersebut mendapat tentangan keras UEFA (Eropa) dan CONMEBOL (Amerika Selatan) dimana Presiden UEFA Aleksander Ceferin mengancam akan memboikot turnamen.
Baca juga: Piala Dunia dua tahunan bisa tambah pemasukan FIFA Rp63 triliun
Baca juga: UEFA tak tertarik kompromi soal wacana Piala Dunia dua tahunan
"Saya bukan siapa-siapa untuk mengatakan apakah itu ide yang baik atau buruk, tetapi pendapat saya adalah Piala Dunia adalah Piala Dunia – itu hal yang istimewa karena diselenggarakan setiap empat tahun," kata juara Piala Dunia 2018 Mbappe di Globe Soccer Awards, Senin.
"Kami memainkan lebih dari 60 pertandingan dalam setahun. Anda sudah punya Euro, Piala Dunia, sekarang Nations League – ada begitu banyak kompetisi. Kami senang bermain tetapi ketika itu terlalu banyak menjadi tidak baik. Kami harus pulih dan memiliki waktu pula untuk bersantai."
"Jika orang ingin melihat kualitas dalam permainan, emosi, melihat apa yang membuat sepak bola itu indah, saya pikir kita harus menghormati kesehatan para pemain."
Sementara itu Lewandowski mengatakan dirinya "bukan penggemar" gagasan bermain Piala Dunia setiap dua tahun dengan alasan beban kerja para pemain.
"Kami memiliki begitu banyak pertandingan setiap tahun, begitu banyak minggu yang sulit, tidak hanya pertandingan tetapi juga persiapan untuk musim, persiapan untuk turnamen besar," kata striker Bayern Muenchen itu.
"Jika Anda ingin menawarkan sesuatu yang istimewa, sesuatu yang berbeda, kami juga perlu istirahat."
"Jika mengadakan Piala Dunia setiap dua tahun, maka waktu dan kualitas di mana para pemain sepak bola bermain di level tinggi akan turun... Itu tidak mungkin secara fisik dan mental." demikian Reuters.
Baca juga: Nasib proposal Piala Dunia dua tahunan
Baca juga: UEFA sebut wacana Piala Dunia dua tahunan rusak kompetisi klub
Baca juga: Pep Guardiola sambut baik wacana Piala Dunia dua tahunan
Pewarta: Junaydi Suswanto
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021