Kabul (ANTARA News/Reuters) - Presiden Hamid Karzai pada Selasa memperingatkan pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Afghanistan bahwa menyerang rumah warga Afghanistan untuk mengejar gerilyawan "tidak diizinkan", dan kesabaran dengan taktik itu telah habis setelah jatuhnya korban.
"NATO harus belajar bahwa serangan-serangan udara mereka terhadap rumah-rumah Afghanistan tidak diizinkan, dan rakyat Afghanistan tidak akan menoleransi lagi," kata Karzai dalam jumpa wartawan di Kabul.
Karzai marah setelah serangan-serangan udara NATO terhadap satu kompleks perumahan warganya yang menewaskan paling sedikit sembian orang, sebagian besar anak-anak, di provinsi Helmand Afghanistan selatan, Ahad. Serangan itu diperintahkan setelah satu patroli ditembaki.
Korban-korban sipil akibat serangan pasukan asing, biasanya akibat serangan udara atau "serangan malam" terhadap rumah-rumah Afghanistan ketika mereka mengajar gerilyawan, telah lama menjadi sumber utama perpecahan antara Karzai dan para pendukung Baratnya.
Karzai memperingatkan bahwa taktik-taktik itu telah cukup, yang menurutnya adalah pelanggaran kedaulatan Afghanistan.
"Jika mereka tidak menghentikan serangan-serangan udara ke rumah-rumah Afghanistan, maka kehadiran mereka di Afghanistan dianggap sebagai pasukan penjajah dan bertentangan dengan keinginan rakyat Afghanistan," katanya.
Masyarakat internasional telah cukup banyak membantu kami, tetapi mereka tidak dapat menghindarkan risiko bagi warga sipil,ini tidak dapat dikompensasi," kata Karzai. Ia menambahkan, memperingatkan para komandan NATO sudah "ratusan kali."
Ketegangan meningkat pada akhir pekan lalu setelah serangan-serangan d satu komplekss distrik Nawzad di provinsi Helmand. Gambar televisi Graphic setelah itu menunjukkan para keluarga korban memangku mayat berapa anak-anak termasuk bayi-bayi.
Komandan Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) yang dipimpin NATO di daerah barat daya kemudian meminta maaf atas kematian itu dan mengatakan serangan-serangan terhadap kompleks itu diperintahkan karena gerilyawan menggunakannya sebagai pangkalan.
Para komandan AS dan NATO meningkatkan penggunaan serangan udara dan operasi malam dalam 12 bulan belakangan ini, dengan alasan mereka itu adalah senjata-senjata efektif terhadap gerilyawan yang sering bersembunyi di antara penduduk Afghanistan.
Akan tetapi para komandan secara ketat menggunakan kedua taktik itu dalam dua tahun belakangan ini di tengah-tengah meningkatnya kemarahan para pemimpin Afghanistan.
Data PBB menunjukkan bahwa setidaknya tiga perempat warga sipil tewas akibat serangan gerilyawan tetapi mereka tewas akibat serangan pasukan NATO dan aksi pasukan NATO itu menyebabkan rakyat Afghanistan marah.
Karzai menegaskan kembali bahwa ia memberikan NATO satu "peringatan akhir" menyangkut serangan-serangan udara dan serangan malam tetapi tidak merinci lebih jauh tetang apa yang dilakukan pemerintahnya jika tidak tindakan itu tidak dihentikan. Ia mengatakan ia mengharapkan akan bertemu dengan para komandan ISAF di Kabul akhir pekan ini.
"Afghanistan memiliki banyak jalan untuk menghentikannya. Tetapi, kami menginginkan NATO menghentikan serangan itu atas kemauan mereka sendiri," kata Karzai.
Serangan-serangan terbaru NATO itu terjadi saat sentimen anti Barat tinggi di Afghanistan, dan dengan transisi keamanan bertahap
dari pasukan asing kepada Afghanistan yang menurut rencana akan dimulai di beberapa daerah Juli.
Argumen bagi serangan-serangan udara dan serangan malam juga dibuat saat aksi kekerasan meningkat di seluruh negara itu sejak Taliban mulai melancarkan serangan musim semi pada awal Mei.
(Uu. H-RN/C/H-AK)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011