Pontianak (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengundang sejumlah penari dari Pontianak, Kalimatan Barat, untuk tampil dalam peringatan kemerdekaan Indonesia di Komplek Istana Merdeka Jakarta.
"Saya akan undang ketiga tarian tadi untuk menari di depan Istana pada peringatan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2011," kata Yudhoyono dalam peringatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) VIII dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Ke-39 Tingkat Nasional Tahun 2011 di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa.
Presiden mengatakan hal itu setelah menyaksikan gerak tari yang dibawakan oleh tiga kelompok penari.
Puluhan penari itu menampilkan tari "Gerak Khatulistiwa". Tarian tersebut menggambarkan kekayaan alam dan keluhuran budaya di Pontianak.
Ketiga tarian itu memperlihatkan harmoni antarkebudayaan, terutama kebudayaan masyarakat Dayak dan Tiong Hoa.
"Tariannya bagus," kata Presiden, yang disambut tepuk tangan hadirin.
Presiden telah menyatakan kepada Gubernur Kalbar, Cornelis bahwa para penari itu bisa tampil di Istana.
Pada acara itu, Presiden Yudhoyono sempat menyinggung soal jati diri bangsa dan kearifan lokal.
Untuk memperluas, memperkuat, dan mempercepat pembangunan, Yudhoyono meminta rakyat untuk selalu menjaga jati diri bangsa.
Menurut Yudhoyono, jati diri rakyat Indonesia pada dasarnya adalah masyarakat yang cinta damai, saling menghargai, menjunjung tinggi tata krama dan kearifan lokal.
"Jangan sekali-kali meninggalkan jati diri, nilai, dan kepribadian bangsa," katanya.
Berbekal jati diri bangsa dan gotong royong, menurut presiden, peningkatan kesejahteraan rakyat akan tercapai.
Presiden hadir di acara tersebut dengan didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri, antara lain Menko Kesra Agung Laksono dan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi.
Dalam acara itu, presiden juga berdialog dengan sejumlah lurah, pemuka agama, serta anggota Gerakan Perempuan untuk Optimalisasi Perkarangan.
Selain itu, Kepala Negara juga meninjau Gelar Dagang dan pameran bisnis serta menyaksikan penyerahan berbagai bantuan kepada masyarakat setempat.
(T.F008/A041)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011